
Tangerang(Bantenkita)- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang resmi membuka Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Korps Sukarela (KSR) Angkatan 1 Universitas Yatsi Madani (UYM), Senin (1/9/2025). Sebanyak 9 calon anggota KSR Perguruan Tinggi (PERTI) UYM akan menjalani pelatihan intensif selama 5 hari di Markas PMI Kota Tangerang.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta akan tinggal di markas guna membangun karakter, kedisiplinan, dan memperdalam pemahaman tentang kepalangmerahan melalui KSR PERTI.
Rektor Universitas Yatsi Madani, Trisonjaya, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Diklat ini.
“Di angkatan pertama ini semoga terus bisa berpartisipasi di masyarakat, dan kami akan mendukung penuh kegiatan-kegiatan baik yang akan dilakukan ke depannya,” kata Trisonjaya.
Ketua PMI Kota Tangerang, Oman Jumansyah, menambahkan bahwa pelaksanaan Diklat ini menjadi momen bersejarah setelah hampir dua tahun penandatanganan MoU antara PMI dengan UYM.
“Hari ini akhirnya bisa terlaksana Diklat calon relawan KSR PERTI Universitas Yatsi Madani. PMI Kota Tangerang sendiri saat ini juga menjadi salah satu dari 5 wahana magang nasional yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan RI untuk pengolahan darah. Jadi, mahasiswa UYM bisa magang di sini untuk mempelajari proses pengambilan darah, pengolahan, hingga darah bisa di rilis untuk selanjutnya diberikan kepada rumah sakit untuk dilakukan transfusi kepada pasien yang membutuhkan.” ujar Oman.
Oman juga berharap kegiatan ini mampu memberikan manfaat nyata.
“Kami berharap kegiatan ini bisa bermanfaat bagi adik-adik mahasiswa dan juga bagi kampus UYM, sehingga dapat menambah kualitas sumber daya manusia di bidang kepalangmerahan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Diklat, Friyanka, menuturkan bahwa kegiatan ini lahir dari semangat mahasiswa untuk berkontribusi di bidang sosial.
“Kegiatan ini merupakan bentuk keinginan mahasiswa untuk menyalurkan minat dalam bidang kepalangmerahan, serta memenuhi kebutuhan organisasi yang bergerak di bidang sosial, kesehatan, dan kegawatdaruratan di lingkungan kampus,” jelasnya.(dtya)