
SERANG, (BantenKita) – Dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia, Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni) Cabang Banten menggelar kegiatan senam kesehatan dan pemeriksaan gratis bagi masyarakat Kota Serang. Kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap deteksi dini dan pencegahan penyakit stroke.
Ketua Perdosni Cabang Banten, dr. Rikhy Andhani, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan para dokter spesialis saraf dari berbagai rumah sakit di Banten yang berkolaborasi untuk memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
“Kita mengadakan senam kesehatan dan pemeriksaan gratis seperti pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat. Tujuannya agar masyarakat bisa mendeteksi dini risiko stroke dan melakukan pencegahan sedini mungkin,” ujar dr. Rikhy, usai senam di Alun-alun Serang, Banten, Minggu (2/11/2025).
Ia menegaskan bahwa stroke merupakan gangguan pada pembuluh darah di otak yang menyebabkan penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Kondisi ini memerlukan penanganan yang cepat karena “waktu adalah otak” (time is brain).
“Begitu ditemukan tanda-tanda stroke, seperti wajah mencong, bicara pelo, atau tubuh lemah sebelah, segera bawa ke rumah sakit. Penanganan yang cepat bisa menyelamatkan fungsi otak pasien,” tegasnya.
Menurut dr. Rikhy, faktor risiko stroke terbagi menjadi dua, yaitu yang bisa dikendalikan dan yang tidak. Faktor yang bisa mengendalikan meliputi hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan asam urat, sementara faktor yang tidak bisa mengendalikan mencakup usia, genetik, dan ras.
“Pola makan harus dijaga, hindari minuman keras, asap rokok, dan lakukan olahraga secara rutin. Senam, seperti yang kita lakukan hari ini, dapat menjaga sirkulasi darah dan melatih koordinasi antara otak kanan dan kiri,” menambahkan.
Ia juga mengingatkan bahwa stroke masih menjadi penyebab kematian dan kecacatan nomor satu di Indonesia. Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda awal stroke menjadi langkah penting untuk menekan angka kejadian penyakit ini.
“Pencegahan dimulai dari kesadaran. Mengenali gejala awal dan menjaga gaya hidup sehat adalah kunci untuk mengurangi risiko stroke,” pungkas dr. Rikhy.