Ketum Yayasan GSN: Becak Listrik Isi Celah Program Pemerintah, 10.000 Unit Ditargetkan Tersalurkan Tahun 2025

Kota Tangerang– Ketua Umum (Ketum) Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), Teguh Arief Indratmoko, menegaskan bahwa program penyaluran becak listrik yang dilakukan pihaknya merupakan upaya mengisi ruang-ruang kebutuhan masyarakat yang belum sepenuhnya tersentuh program pemerintah pusat maupun daerah. Hal itu disampaikan Teguh saat memberikan sambutan pada acara penyaluran bantuan becak listrik di Gedung MUI Kota Tangerang, Jumat (14/11/2025).

Menurut Teguh, keberadaan Yayasan GSN bertujuan mendukung program pemerintah dengan menangani bagian-bagian yang belum dijangkau oleh kebijakan formal. “Bagian yang tidak tersentuh inilah yang diisi oleh yayasan, termasuk Yayasan GSN,” ucapnya.

Hingga saat ini, Yayasan GSN telah menyalurkan lebih dari 2.000 unit becak listrik kepada penerima manfaat di berbagai daerah di Indonesia. Program tersebut merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan para pengemudi becak, terutama di wilayah yang masih banyak menggunakan moda transportasi becak.

Teguh menyebutkan bahwa sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, target penyaluran becak listrik pada 2025 mencapai 10.000 unit. “Sisa tiga bulan ini mudah-mudahan bisa terpenuhi,” ujarnya. Sementara untuk tahun 2026, jumlahnya ditingkatkan menjadi 30.000 unit.

11 unit becak Listrik dari Presiden Prabowo untuk para pengemudi becak di Kota Tangerang yang akan diserahkan secara simbolis pada Jumat (14/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Teguh menegaskan bahwa seluruh pembiayaan program—mulai dari pengadaan, pengiriman, hingga perbengkelan—bersumber dari dana pribadi Presiden Prabowo Subianto, bukan anggaran negara. “Ini sebagai wujud keikhlasan seorang pribadi Presiden untuk memperhatikan masyarakat di bawah,” katanya.

Pada acara di Kota Tangerang, sebanyak 140 becak listrik diserahkan kepada pengemudi becak berusia 60 tahun ke atas. Jumlah ini merupakan bagian dari rencana 200 unit, di mana sisanya masih dalam proses produksi.

Teguh juga memaparkan wilayah distribusi lain, mulai dari Kendal (140 unit), Demak (100), Jepara (100), Pati (60), Kudus (80), Rembang (100), Indramayu (100), serta Bekasi yang direncanakan menerima 120 unit.

Bantuan becak listrik diharapkan mampu mengurangi beban fisik para pengemudi sehingga waktu operasional lebih panjang dan pendapatan meningkat. “Para pengemudi tidak lagi perlu mengayuh. Ini bisa meringankan tenaga dan meningkatkan penghasilan harian,” jelas Teguh.

Program ini, lanjutnya, sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan.

Usulan Fasilitas Charging dan Aplikasi Pemesanan Becak

Teguh turut menyampaikan sejumlah usulan kepada Pemerintah Kota Tangerang. Pertama, penyediaan titik colokan listrik di lokasi mangkal pengemudi becak untuk memudahkan pengisian daya. Kedua, pembuatan aplikasi pemesanan becak listrik yang dapat memudahkan operasional para pengemudi, layaknya layanan transportasi daring.

“Ini bisa dibuat oleh Dinas Perhubungan atau Kominfo sebagai aplikasi khusus becak listrik. Harapannya dapat memaksimalkan operasional para pengemudi,” pungkasnya. (Sam)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *