Pemkot Tangerang Berikan Layanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan ODHA

Tangerang(Bantenkita)- Peringatan Hari AIDS sedunia menjadi momentum Pemerintah Kota Tangerang memperluas layanan perawatan, dukungan dan pengobatan (PDP) HIV di Kota Tangerang.

Peresmian perluasan layanan pengobatan dihadiri oleh Wakil Wali Kota Tangerang Maryono Hasan, Asisten Daerah bidang tata pemerintahan Deni Koswara dan komunitas, pada Senin 1 Desember 2025 di Tangcity Mall. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr Dini Anggraeni mengatakan,  peringatan Hari Aids Sedunia tingkat Kota Tangerang menjadi momentum perluasan layanan perawatan, dukungan dan pengobatan (PDP) HIV di Kota Tangerang. 

“Hari ini kami menetapkan layanan baru, dari 42 layanan PDP (Perawatan, Dukungan dan pengobatan) Orang dengan HIV Aids dari 42 menjadi 54 fasilitas PDP,” ujarnya.

Ia mengatakan, dengan bertambahnya layanan PDP, maka akses fasilitas kesehatan bagi ODHA menjadi lebih mudah dan tepat. “Jadi semua fasilitas kesehatan kita buka untuk ODHA, ini menjadi upaya bersama-sama mewujudkan Kota Tangerang pada tahun 2030 zero pasien HIV baru, zero kematian karena HIV, dan zero stigma terhadap orang dengan HIV,” ungkapnya.

Dalam momen Hari Aids sedunia tingkat Kota Tangerang Dinkes turut dihadiri komunitas dan penyintas HIV Aids. Kehadiran mereka turut membantu dalam memberikan edukasi kepada masyarakat serta konseling kepada ODHA.

“Komunitas dan penyintas memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa HIV itu bukan orangnya yang dihindari tetapi virusnya,” ujarnya.

Dini mengatakan upaya Pemkot Tangerang dalam mencegah penularan HIV AIDS dengan melakukan skrining bagi calon pengantin serta ibu hamil, sehingga jika ditemukan kasus positif ODHA, maka dapat memulai pengobatan. “Jika pengobatannya baik maka dapat mencegah anaknya positif, asalkan sejak awal minum obat ARV,” ujarnya.

Salah satu penyintas HIV Aids, IR menilai upaya Pemkot Tangerang dalam memberikan akses layanan kesehatan bagi ODHA sudah sangat baik. “Secara akses layanan sudah baik,” ujarnya.

Ia berpesan, kepada ODHA yang baru untuk tidak takut menjalani pengobatan. “HIV bisa dikendalikan, jangan takut pengobatan, obat bisa diakses gratis di semua Puskesmas dan Rumah Sakit, jadi tidak perlu khawatir bahwa HIV akhir segalanya, kita punya banyak teman jadi tidak perlu takut sendiri bahwa HIV itu penyakit kronis yang bisa dikendalikan, tetapi kalau ODHA tidak mau minum obat maka resikonya kematian,” ujarnya.(dt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *