
Tangerang(Bantenkita)- Alun-Alun Ciledug diresmikan pembangunannya oleh Pemkot Tangerang pada Januari 2025. Kehadirannya memenuhi kebutuhan ruang terbuka bagi masyarakat setempat.
Dibalik terwujudnya pembangunan Alun-Alun Ciledug, ada kisah perjuangan yang dilakukan oleh Anggota DPRD Kota Tangerang Edi Suhendi. Realisasi Alun-Alun Ciledug dikawal sejak tahun 2021 silam.
Keinginan warga setempat memiliki Alun-Alun berawal dari pertemuan reses di Sudimara Barat dan Sudimara Selatan.
Warga menyampaikan sebuah harapan yang terasa seperti denyut lama dari Ciledug, kebutuhan sebuah Alun-Alun yang layak, ruang napas tempat anak bermain, tempat warga berkumpul, dan tempat Ciledug berdiri sedikit lebih tegak di antara hiruk-pikuk kota.
Aspirasi itu diterima oleh Edi Suhendi, anggota Fraksi PKS DPRD Kota Tangerang, yang sejak awal merasakannya bukan sekadar permintaan, tetapi sebuah amanat.
Aspirasi itu kemudian dibawanya ke meja anggaran tahun 2022.
“Di sana, perjuangan berubah bentuk—dari suara warga menjadi angka, proposal, dan rapat-rapat yang kadang membuat waktu terasa bergerak lambat,” ujar Edi.
Lanjutnya, usulan pembangunan Alun-alun Ciledug berhasil masuk, namun perjalanan pembangunan bukan jalan lurus.
“Ada gagal lelang, revisi teknis, dan hambatan administratif yang datang silih berganti, seperti pintu yang terbuka setengah lalu tertutup kembali oleh angin,” papar Edi.
Namun Edi terus mengawal amanat masyarakat hingga aspirasi terealisasi.
“Kami terus mendorong, mengawasi, dan memastikan agar aspirasi masyarakat tidak terbenam di antara tumpukan prioritas kota,”
“Alhamdulillah, pada tahun 2025 dengan dorongan Walikota dan dinas Budpar, serta dinas PUPR , Alun-alun Ciledug akhirnya berdiri.Walau tidak sama dengan design awal dan masih ada sudut-sudut yang butuh disempurnakan, beberapa detail yang menunggu sentuhan berikutnya, tetapi bangunan itu kini nyata—sebuah ruang bersama yang dulu hanya hidup sebagai harapan warga dalam satu sesi reses empat tahun lalu,” ungkapnya.
Edi berharap Alun-Alun ini menjadi ruang publik yang bermanfaat bagi warga Ciledug dan sekitarnya.
“Alun-Alun menjadi tempat anak-anak tumbuh dan bermain, ruang komunitas berkumpul, dan masyarakat merasakan ruang yang benar-benar milik bersama. Semoga Alun-Alun ini dirawat, dijaga, dan dihormati—karena ruang publik hanya akan hidup selama penghuninya ikut menjaganya,” kata dia.
Tak berhenti melayani warga, Edi Suhendi saat ini tengah mengawal pembebasan lahan pembangunan tandon air pencegah banjir di RW 06 Cipadu dan RW 01 Larangan Utara dengan total luas lahan mencapai 3 hektar.
“Mohon doanya agar aspirasi masyarakat dapat segera terealisasi, target selesai pembangunan 2026-2027,” tandasnya.(dty)