
Tangerang, (BantenKita) – Perwakilan Medis dari Tim Velox Badan Intelijen Negara (BIN) dr Jares Clinton mengatakan, dibukanya pembelajaran tatap muka tetap harus memperhatikan protokol kesehatan secara super ketat. Sebab diketahui melalui tatap muka dipastikan menimbulkan kerumunan siswa dan guru.
“Kalau zonasinya aman, lalu telah mendapatkan izin orangtua dan tergantung screening dari seluruh siswa kemudian guru yang bebas dari Covid-19 lalu Prokes secara teknis juga dijalankan dengan baik, saya rasa tatap muka sangat bagus dijalankan,” ujarnya saat memberikan edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di SMPN 1 Kota Tangerang pada Senin (14/12/2020).
“Kalau zonanya merah sebaiknya ga usah dibuka, karena daerahnya masih banyak yang terinfeksi Covid-19,” sambungnya.
Kemudian dr Jares menambahkan, pembelajaran tatap muka agar memperhatikan ruangan belajar.
“Kalau ruangnya ber AC harus tetap ada sedikit ventilasi yang terbuka sebagai sirkulasi udara,” katanya.
Kepala Sekolah SMPN 1 Mulyono Sobar mengapresiasi kedatangan BIN. Menurutnya edukasi yang diberikan oleh BIN sangat bermanfaat terutama menyambut rencana dibukanya pembelajaran tatap muka.
“Kami mengapresiasi dari banyaknya SMP di Kota Tangerang hanya ada 2 SMP yang dikunjungi BIN, Edukasi bermanfaat bagi siswa, guru dan stakeholder lain di SMPN 1,” ujarnya.
Terkait pembelajaran tatap muka, Mulyono mengatakan mengembalikannya kepada kesepakatan bersama pemerintah daerah, komite sekolah dan orangtua.
“Kita perhatikan zona saat ini bahwa yang boleh laksanakan tatap muka zonanya kuning,” ujarnya.
Pihaknya telah menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terdiri dari sarana prasarana, desain kurikulum, sampai dengan pembentukan satgas Covid-19 di SMPN 1 Kota Tangerang.
“Sarpras 90 persen telah siap, kita juga telah mengikuti Diklat terkait pembelajaran tatap muka di masa pandemi ini,” ucapnya.
Untuk diketahui setelah mendatangi Sekolah Budi Mulia dan SMA Negeri 13 Tim Velox Badan Intelijen Negara (BIN) kembali memberikan edukasi AKB di SMPN 1 Kota Tangerang.
Selain itu juga memberikan bantuan APD berupa masker, hand sanitizer, alat penyemprot elektrik. Kemudian juga turut melakukan penyemprotan di lingkungan sekolah. (Afri)