Serang, (BantenKita) – Sejalan dengan perbaikan perekonomian nasional, perekonomian Banten kembali melanjutkan tren pertumbuhan positif pada triwulan II-2021.

Secara year on year, ekonomi Banten tumbuh sebesar 8,95% atau sebesar 0,27% secara quarter to quarter. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada triwulan II-2021 didorong oleh perbaikan sektor industri pengolahan sebesar 10,15% (yoy), sektor konstruksi 14,36% (yoy), dan kinerja sektor Transportasi dan Pergudangan yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 41,34% (yoy), kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja di Serang, Jumat (24/9/2021).

Erwin kepada wartawan dalam pertemuan di acara Taklimat Media Laporan Perekonomian Provinsi Banten Periode Agustus 2021 di Kantor BI Provinsi Banten, menambahkan di sisi lain, pertumbuhan juga terlihat pada perbaikan Konsumsi Rumah Tangga yaitu sebesar 5,88% dan Pertumbuhan Modal Tetap Bruto sebesar 6,24% secara year on year.

Dari sisi pergerakan harga, Erwin mengatakan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Banten pada triwulan II tercatat sebesar 1,16% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan I yang mencapai 1,39% (yoy).

Penurunan terutama terjadi pada Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya, seiring penurunan harga emas global. Sedangkan sampai dengan Agustus, inflasi Banten tercatat sebesar 1,46% (yoy) atau 1,04% (ytd). Peningkatan inflasi pada triwulan berjalan didorong oleh tekanan pada kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga dan kelompok Transportasi, di tengah terjaganya kelompok volatile food.

Tetap Terjaga

Pertemuan yang juga dihadiri Deputi Kepala Perwakilan Perumusan dan Implementasi KEKDA Gunawan, Deputi Kepala Perwakilan SP PUR MI (Sistem Pembayaran PUR MI) Erry P. Suryanto, Ekonom Senior Purwanto dan Efendi, Kepala Unit Implementasi PUR, Erwin mengatakan stabilitas keuangan di Provinsi Banten pada triwulan II 2021 tetap terjaga pada level risiko yang aman, sebagaimana ditunjukan oleh indikator utama perbankan.

Intermediasi perbankan di Provinsi Banten yang dicerminkan oleh Loan to Deposit Ratio (LDR) maupun penyaluran kredit tercatat kembali meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hingga Agustus 2021, pertumbuhan kredit melanjutkan tren perbaikan yakni tumbuh sebesar 3,22% (yoy), dengan NPL 3,65%, masih berada di bawah threshold 5%. Adapun pertumbuhan Aset perbankan dan Dana Pihak Ketiga tetap positif walaupun melambat dibandingkan bulan sebelumnya menjadi masing-masing 6,32% (yoy) dan 7,68% (yoy). Suku bunga DPK telah menurun semenjak awal tahun 2021, pada Agustus 2021 tercatat sebesar 2,01%, sejalan dengan suku bunga DPK, suku bunga kredit juga juga mengalami penurunan, pada Agustus 2021 tercatat sebesar 8,08% dari sebelumnya 8,14% pada akhir triwulan II 2021.

Transaksi Sistem Pembayaran (SP) baik tunai maupun non tunai terjaga aman, andal, dan lancar. Membaiknya perekonomian Provinsi Banten pada triwulan II 2021 serta masih berlangsungnya pandemi menjadi semakin meningkatkan preferensi masyarakat dalam bertransaksi secara non tunai.

Kinerja transaksi SP non tunai di beberapa sektor tercatat mengalami peningkatan. Pada triwulan II, nominal transaksi kliring sebesar Rp11,63 triliun atau meningkat sebesar 29,41% (yoy). Secara nominal, transaksi melalui RTGS mencapai nilai Rp257,78 triliun, meningkat sebesar 59,70% (yoy). Sedangkan dari jumlah merchant yang menggunakan QRIS, per 17 September 2021 mencapai 711.551 merchant dengan jumlah merchant terbanyak berada di wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan. “Hingga akhir tahun 2021, target implementasi QRIS Banten sebesar 801.200 merchant dan telah mencapai 88,81% dari target dimaksud,” katanya.

Dari sisi Sistem Pembayaran Tunai, tercatat perputaran uang melalui Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten pada akhir Triwulan II mengalami net outflow sebesar Rp3,33 triliun. Lebih lanjut, hingga Agustus 2021 tercatat sebesar net outflow Rp 0,26 Triliun.

Kedepan, kata Erwin, Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan kebijakan moneter, relaksasi kebijakan makroprudensial, digitalisasi sistem pembayaran, pengembangan UMKM dan Pengembangan Ekonomi syariah sejalan dengan kebijakan nasional untuk menuju Indonesia Maju. Sinergi tersebut antara Iain diwujudkan dalam Koordinasi Kebijakan Ekonomi Nasional.

“Hingga 17 September 2021, BI telah menambah Quantitative FaSing perbankan sebesar Rp122,30 triliun dan pembelian SBN di pasar perdana untuk pendanaan APBN 2021 sebesar Rp139,84 triliun. Hal ini telah terlihat hasilnya dari kondisi likuiditas yang longgar. Pada RDG September menetapkan BI 7 Days RR Rate tetap 3,5 %, St�Dding facility 2,75% dibatas bawah dan 4,25 % di batas atas,” kata Erwin.

Bantu atasi COVID-19

Lebih lanjut, Bank Indonesia juga berpartisipasi bersama Pemerintah dalam penanganan kesehatan dan penyelamatan kemanusiaan akibat Covid-19 dalam bentuk SKB III, antara Pemerintah dan Bank Indonesia. Hal ini sebagai bagian dari tugas negara, kemanusiaan, kesehatan, dan keamanan rakyat. BI akan berkontribusi atas seluruh biaya bunga SBN untuk pembiayaan vaksinasi dan penanganan kesehatan dengan maksimum limit penerbitan, yakni Rp 58 Triliun di 2021 dan Rp 40 Triliun di 2022.

Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi nasional dan kinerja sektor riil.

Semarakkan HUT Banten

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten juga menyampaikan beberapa hal menyambut Hari Ulang Tahun Provinsi Banten ke-21 di bulan Oktober. Provinsi Banten memiliki banyak potensi yang menjadi modalitas, pertama (1) Sumber Daya Manusia Banten, yang harus dipersiapkan dalam rangka ekonomi digital untuk memanfaatkan peluang di sektor Industri; (2) Pengembangan Ketahanan Pangan dan mendorong UMKM mulai dari yang potensial sampai dengan yang merupakan basis untuk memperkuat ekonomi rakyat & pertumbuhan inklusif, (3) Akselerasi sektor Industri Pengolahan, terutama potensi Banten dalam pengembangan ekosistem Industri Kimia, termasuk hilirisasi & recycling industri di dalamnya.

Dalam waktu dekat, tanggal 11 Oktober 2021, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Banten akan melangsungkan Karya Kreatif Banten 2021 dengan skala Nasional Kegiatan ini bekerjasama dengan e-commerce serta Pemerintah Provinsi Banten dan Kabupaten/ Kota. Rangkaian kegiatan tersebut antara Iain mencakup fashion SHOW, expo online dan e-commerce, business matching UMKM, dan Showcasing elektronifikasi Pemerintah Daerah yang telah dilakukan.

“Hal ini untuk mengangkat UMKM & digitalisasi Banten ke Nasional, di samping mendukung Program Gerakan Bangga Buatan Indonesia, Bangga Wisata di Indonesia, Karya Kreatif Indonesia, dan QRIS 12 Juta Merchants,” kata Erwin Soeriadimadja.