
Serang, (Banten Kita) – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah bangga melihat siswa siswi SD dan SMP yang mampu membuat sejumlah robot, salah satunya robot mitigasi bencana.
“Ibu bangga melihat perkembangan ilmu pengetahuan yang dipelajari dan diaplikasikan siswa dan guru di Kabupaten Serang. Ini menandakan siswa sudah memasuki era literasi teknologi,” kata Tatu di sela-sela meninjau pameran siswa dan guru pada kegiatan Gebyar Literasi di Aula Serba Guna SMPN 1 Kramatwatu, Kamis (9/1/2020).
“Alhamdulillah, ilmu pengetahuan yang didapat oleh siswa dari membaca dan belajar di sekolah, mampu membentuk karakter serta menciptakan karya-karya teknologi. Para siswa sudah memasuki era literasi teknologi,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Tatu berkeliling melihat langsung karya-karya siswa dari sejumlah SD dan SMP. Tatu melihat langsung sejumlah robot dari hasil karya para siswa. Salah satunya robot mitigasi bencana dan karya-karya ilmiah dari para guru.
“Ada yang juara nasional dan jika diaplikasikan maksimal, akan bermanfaat untuk bangsa kita. Saya lihat ada juga karya-karya novel yang menarik. Dari cover novelnya sudah menarik,” ujarnya.
Menurut Tatu, Gebyar Literasi bukan kali pertama, tetapi juga ketiga kali digelar sejak tahun 2016. Tujuannya, guna meningkatkan minat baca masyarakat Kabupaten Serang baik dari kalangan anak-anak, tenaga pendidik atau guru, serta para orangtua.
“Kegiatan seperti ini saya berharap terus bisa dilakukan setiap tahun. Memberikan ruang kepada anak-anak dan para guru untuk bisa menampilkan kreasi-kreasi mereka,” ujarnya.

Menurut Tatu, literasi bukan hanya sekadar kebiasaan dan membudayakan membaca buku, tetapi juga bisa membentuk karakter generasi Bangsa ini. “Literasi membaca dalam arti yang luas, baik dalam bidang seni, teknologi, dan kreasi-kreasi anak,” ujarnya.
Tatu meminta budaya literasi terus dikampanyekan oleh semua pihak, hingga bisa menyentuh masyarakat di tingkat Rukun Warga (RW). Apalagi, katanya, Pemkab Serang sudah mencanangkan Pangkalan Baca Desa (Pakades) di tingkat desa.
“Kepala desa melalui dana desa harus mulai peduli akan dunia literasi. Jadi ketika masyarakat yang ingin mencari informasi serta memperdalam ilmu pengetahuan, bisa lebih mudah, baik tentang pertanian maupun tentang perikanan,” ujarnya.
Kepala Dindikbud Kabupaten Serang, Asep Nugrahajaya menambahkan, ketertarikan anak sekolah terhadap gadget atau smartphone cukup luar biasa ketimbang membaca buku. “Makanya kita upayakan melalui kegiatan ini, bisa kembali meningkatakn minat baca buku. Kemudian harus diawasi dan difasilitasi agar gadget bisa dimanfaatkan untuk menguatkan ilmu pengetahuan,” ujarnya.