Serang, (BantenKita) – Kasus virus Covid-19 kembali naik di Provinsi Banten, terutama di wilayah Tangerang Selatan yang telah masuk zona orange, sedang tujuh kabupaten/kota masih kuning, maka Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Banten dr Ati Pramudji Hastuti meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).

“Covid-19 kembali naik dibandingkan yang lalu, makanya kami akan menggalakkan kembali untuk menerapkan prokes, namun tetap aktivitas usaha berjalan seperti biasa agar pertumbuhan ekonomi tidak terganggu,” kata Ati Pramudji Astuti usai memberikan pengarahan pada kegiatan pertemuan koordinasi penanggulangan krisis kesehatan 2022 di Serang, Rabu (29/6/2022).

Ati mengatakan bahwa pemerintah bersama masyarakat harus berperan untuk menangani kasus tersebut, namun konsepnya berbeda dengan yang sebelumnya, karena pemerintah harus bisa pula memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tetap berjalan, dan tidak terganggu dengan kasus tersebut.

“Kemarin kan sudah terporakporanda akibat Covid-19. Sekarang jangan lagi. Kita harus bisa memastikan ekonomi tetap tumbuh, dengan upaya Covid-19 bisa dikendalikan,” katanya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo pernah memberikan statement bahwa di luar ruangan bisa tidak memakai masker, namun saat ini ternyata kasus Covid kembali naik maka Presiden kembali menganjurkan untuk terus memakai masker, namun tidak melarang aktivitas dan mobilitas.

Dari segi pencegahan, kata Ati, dilakukan secara alami dan buatan. Alami yaitu melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk berperilaku hidup besih dn sehat, istirahat yang cukup, makan dengan gizi yang seimbang dan olahraga yang teratur. “Karena jika daya tahan tubuhnya baik tidak mudah terkena Covid,” kata Ati.

Kemudian dengan cara buatan yaitu dengan meningkatkan imunitas buatan dengan memberikan vaksinasi yang belum pernah divaksin, bahkan capaian untuk dosis ketiga booster masih rendah, dikarenakan masyarakat menganggap covid sudh tidak ada.

“Sekarang kita haris bis meningkatkan imunitas buatan, baik pada anak maupun kepada tingkatan usia,” kata Ati Pramudji Astuti. (Rid)