
Tangerang(Bantenkita) – Menjelang bulan suci Ramadan 1444 Hijriah tahun 2023, pedagang kembang di Pemakaman Togok RT 004 RW 004 Kedaung Wetan Kecamatan Neglasari meraup rezeki yang berlimpah.
Gading (34), satu dari pedagang kembang di sekitar pemakaman pun mengaku omset yang didapatkannya meningkat tajam jika menghadapi bulan puasa Ramadan tiba.
“Saya sudah lama jualan kembang di Pemakaman sini mas..!! Alhamdulillah sejak 2 Minggu mau bulan puasa kemarin, penghasilan saya sehari itu tembus 500 ribu ke atas,” ungkapnya
Lelaki yang telah dikarunia 1 orang anak ini pun sangat bersyukur dan menikmati sekali dengan profesinya itu. Karena, dari hasil berjualan kembang saja. Dia sudah bisa mencukupi keperluan sehari-hari untuk keluarganya.
“Ya meskipun setiap tahunnya saingan berjualan kembang terus bertambah. Akan tetapi, omset penghasilnya itu pun tidak pernah surut. Sebab, hampir semua pengunjung makam yang ingin berziarah ke pemakaman tersebut kebanyakan teman akrabnya dalam bergaul,” ungkap Gading saat diwawancarai Bantenkita.com pada Minggu (19/03/2023).
” Pengunjung kebanyakan temen saya bang..!! Alhamdulilah dia beli kembangnya tidak ke orang lain. Karena, sudah pada kenal akrab sama saya. Jadi dia masih mau ngasih rejekinya sama saya dengan membeli dagangan saya ini,” paparnya.
Tradisi nyekar di awal Ramadan dan saat hari raya Lebaran sudah membudaya kental pada umat muslim di seluruh dunia. Dimana, dalam ajaran Islam pun kita diwajibkan mengunjungi makam keluarga kita yang sudah wafat untuk mendoakannya. Agar allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dalam menjalani hidup kita sehari hari.
Sementara, Sinta (32) satu dari peziarah yang ada berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah pada pemakaman warga tersebut. ” Kasian ini pemakaman dari dahulu kondisinya masih gak ada perubahan. Harusnya sih, ada lampu penerangan lingkungannya di pemakaman ini. Dan pengurusnya pun kalau bisa diperhatikan juga. Tuh bang endang (pengurus makam) setiap hari dia ngurus pemakaman ini. Saya tadi tanya beliau, kalau dia gak ada yang gaji dan penghasilannya pun masih bergantung pada pengunjung yang memberinya,” ungkapnya.
Berbeda sama pemakaman yang ada di Tanah Tinggi Kota Tangerang. Sinta menuturkan kalau di Pemakaman Teki di tanah tinggi itu, kalau yang saya tau itu pengurus makam itu digaji sama RW setempat setiap bulannya.
“Kalau di Pemakaman tanah tinggi pengurus makam aja sekarang sudah di gaji dan ada shift jaganya juga mas..!! Walaupun gajinya itu tidak besar, minimal bisa menambah penghasilan ekonomi pengurus makam. Tapi kok di sini beda ya.? si pengurus makam gak ada perhatian dari pemerintah setempat,” tanyanya
“Kalau harapan saya sih, semua pengurus makam yang ada di Kota Tangerang pada punya penghasilan tetap. Supaya hidup keluarganya pun sejahtera, dan ngurus makam warga pun jadi lebih semangat pastinya. Terlebih Pemakaman Togok Kedaung Wetan, RT 04/04 Kedaung wetan Neglasari Kota Tangerang ini. Secara gak langsung, sudah pasti ia pun mengharapkan juga adanya perhatian dari pemerintah,”harap Sinta. (Sam).