
Tangerang(BantenKita)- Dezha Hazmi pemuda asal Kecamatan Karang Tengah yang dinobatkan sebagai pemuda inspiratif nasional tahun 2018 kembali menularkan ide inspiratif dengan menjalani usaha ternak kambing dan domba dengan metode Ecofarm.
Sebelumnya Rezha dikenal dengan ide inspiratifnya memproduksi buah berenuk menjadi minuman yang kaya akan manfaat untuk kesehatan.
Idenya beternak kambing dan domba di tengah perkotaan dapat menjadi ide bisnis baru bagi kalangan milenial.
Rezha mengatakan, beternak kambing dan domba dilakukan secara tak sengaja. Awalnya sang ayah yang telah memasuki masa pensiun menginginkan adanya aktivitas selepas pensiun.
“Awalnya saya hanya membantu bapak dalam mengelola usaha ternak kambing domba,” ujar Rezha.
Saat itu ia tak melihat nilai bisnis dari ternak kambing domba. Baginya keuntungan bukan yang utama sebab pemasukan terbesar hanya saat momen Idul Adha.
“Tetapi ada kepuasaan sendiri bisa melihat ternak yang sehat dan makan lahap,” ujar Rezha.
Awal usaha ia menemui kendala karena masih minim pengetahuan tentang ternak kambing domba. “Tahun pertama angka kematian ternak tinggi,” ujarnya.
Berjalan waktu, Rezha bertemu dan bergabung dengan Akademi Peternak Rakyat Nusantara (APRN) dibawah mentoring Prof Aria S.Kumbang. Di Kota Tangerang baru Rezha saja yang bergabung dalam komunitas yang mempopulerkan ternak berkonsep Ecofarm.
“Konsep Ecofarm adalah ternak kambing yang kandangnya tidak mengeluarkan bau kambing, ini sangat cocok diterapkan peternak perkotaan,” ujarnya.
“Ecofarm sangat menguntungkan saat kita punya ternak di tengah permukiman, masalah utama adalah bau kambing itu sendiri dan bau kotoran atau prengus. Bau ini tidak bisa hilang hanya dengan dibersihkan,” ujarnya lagi.
KonsepĀ Ecofarm salah satunya dengan memberikan probiotik yang diproduksi sendiri dapat mengatasi masalah bau ini sehingga usaha ternak selain menguntungkan juga memberikan kenyamanan bagi diri sendiri dan warga sekitar. “Warga pun tidak merasa terganggu dengan kita yg memiliki ternak di tengah pemukiman warga,” katanya.
Kandang yang sehat dengan tidak mengeluarkan bau kandang berdampak kepada hasil ternak yang sehat. Ternak yang sehat tentunya meningkatkan harga jual di pasaran.
“Pemberian probiotik F4 ini selain menghilangkan bau kotoran juga untuk nafsu makan dan daya tumbuh kambing meningkat dan juga pastinya harga jual meningkat karena domba kambing yang sehat dapat dilihat dan di rasakan dari kandang yang sehat,” ungkap Rezha.
Rezha menjelaskan, kambing dan domba memiliki siklus hamil selama 5 bulan sekali, lalu masa laktasi 3 bulan. “Jadi hitungan kasarnya dalam 2 tahun dapat 3 kali panen,” ujarnya.
Awal ternak konsep Ecofarm, Rezha memulai dengan 2 ekor pejantan Merino dan Texsel dengan 14 betina Merino dan texsel lalu di mix dengan domba Garut dan lokal. “Alhamdulillah dalam 2 tahun kami sudah 3 kali panen dan saat ini di kandang kami genetik sudah masuk F2 , atau generasi ke 2 anak jantan sudah bisa di kawinkan dengan betina yang lain,” kata Rezha.
Dikatakannya kebutuhan ternak kambing dan domba saat ini tak hanya menunggu Idul Adha namun juga melayani keperluan seperti Akikah dan penitipan ternak.
“Ternak dipasarkan secara online di medsos, kami juga menerima jasa penitipan ternak agar ternak yang dititipkan sehat dan dapat diambil sesuai keperluan misalkan untuk hewan kurban,” tuturnya.
Memahami konsep dasar kesehatan ternak, bagi Rezha yang merupakan anggota Akademi Peternak Rakyat Nusantara (APRN) merupakan pondasi dasar. Kesehatan ternak salah satunya melalui pemberian Probiotik.
Ada pun probiotik di produksi sendiri dengan mengambil dari unsur ternak itu sendiri, bukan dari pabrikan yg tersebar luas di pasaran.
“Banyak cara pembuatan probiotik yang diajarkan di kelas APRN mulai dari formula 1-9, dan yang sedang viral di medsos saat ini adalah Formula 4, Probiotik Formula 4 dari bahan baku sebagai sumber Mikrobanya adalah kotoran kambing,” ungkapnya.
Rezha menjelaskan, probiotik formula 4 dibuat dari kotoran kambing sebanyak 500 gram ditambah molases berupa gula merah 1 kilogram ditambah air 4 liter. Semua bahan dijadikan dalam satu wadah dan didiamkan selama satu minggu. “Setelah satu minggu lalu disaring, ambil airnya dan buang ampasnya. Airnya ini akan melalui proses tahap ke 2 sebelum diberikan ke ternak,” ujar Rezha yang juga Kepala Sekolah APRN ini.
Rezha membuka kesempatan bagi pemuda yang ingin memulai ternak kambing dan domba konsep Ecofarm dengan datang langsung ke peternakan yang berada di Jalan Pahala RT 02 RW 08 Kelurahan Karang Tengah. “Bagi yang penasaran mau buat bisa langsung datang, gratis,” ajaknya.(*)