Pelaksanaan Bedah Rumah Program BSPS di Kelurahan Neglasari /foto Sam

Tangerang(Bantenkita)- Kelurahan Neglasari Kota Tangerang terus menggeliat dalam mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakatnya. Terlebih dalam peningkatan infrastruktur dan pembenahan wilayah pun terus ditingkatkan melalui berbagai macam program yang ada.

Usai rampungnya perbaikan jalan lingkungan dan drainase, kali ini program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)dari Kementerian PUPR  hadir untuk mewujudkan hunian layak, meningkatkan kesejahteraan, perekonomian dan sekaligus menjaga kesehatan masyarakat.

“Kegiatan bedah rumah program BSPS dari provinsi untuk wilayah kelurahan Neglasari sebanyak 42 rumah. Namun, ada 4 orang warga yang membatalkan rumahnya untuk direnovasi. Jadi akan kita alihkan kepada warga yang mau saja, karena pada dasarnya itu kita tidak boleh memaksakan kehendak,” ungkap Pirman, Lurah Neglasari Kota Tangerang saat diwawancarai Bantenkita.com pada Rabu (31/05/2023) di ruang kerjanya.

Pirman menyebut, pihaknya pun secara rutin melakukan monitoring wilayah dan proses kegiatan bedah rumah yang baru berjalan belum lama ini. ” Untuk diwilayah kita itu baru tiga rumah yang lagi proses pengerjaannya. Karena semuanya itu banyak tahapan, seperti pembongkaran bangunan terlebih dahulu. Lalu kemudian, kita nunggu datang bahan materialnya pun butuh waktu. Setelah terkumpul semua, barulah para tukang bangunan mengerjakannya,” ungkapnya.

Terkait anggaran biaya untuk masing-masing rumah diberikan sebesar Rp 20 juta. Dimana, Rp 2,5 juta dialokasikan untuk membayar jasa tukang bangunan dan Rp 17, 5 dipergunakan untuk belanja bahan bangunannya.

Ketika disinggung mengenai target pembangunan, Lurah muda yang dikenal ramah oleh warganya ini pun menuturkan bahwa untuk waktu pengerjaannya itu selama 14 hari. Dalam prosesnya telah ditetapkan target, agar program BSPS ini bisa berjalan optimal.

“Pengerjaannya baru mulai, dan tadi saja saya baru selesai mantau di wilayah RW 003 dan RW 008. Ketiga rumah tersebut baru selesai tahap pembongkarannya saja. Nanti setelah itu akan dilanjutkan pembangunannya oleh para tukang,” ungkap Pirman. 

Dalam hal kata Pirman, pihaknya hanya mengawal, dan monitor pelaksanaannya. Nanti setelah selesai semuanya akan menerima dan mengumpulkan hasil laporannya yang diteruskan langsung ke pemerintah pusat.

” Saya berharap dengan adanya bantuan bedah rumah ini, manfaatnya itu bisa langsung terasa oleh warga. Sehingga, keinginan mereka untuk mempunyai rumah layak huni pun dapat terwujud sebagian mereka harapkan,” kata Pirman. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa program BSPS dengan metode Padat Karya Tunai (PKT) bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran. “Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah yang layak, sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang untuk rehabilitasi rumah. Saya harap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Menteri Basuki dalam keterangannya di Website Kementerian PUPR. (Samalfiqih)