Rembang, (BantenKita) – Acara haul ke 514 Sunan Bonang tahun 2023 ini, di Desa Bonang, Lasem, Rembang berlangsung dalam sepekan dari 28 Mei-4 Juni 2023. Rangkaian kegiatan diisi dengan sejumlah rangkaian kegiatan. Rangkaian haul Sunan Bonang ini sudah dimulai sejak kemarin, Minggu (28/5).

Acara diawali dengan Karnaval yang diikuti oleh seluruh warga. Kemudian dilanjutkan ziarah dan doa bersama pada hari Senin.

Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Rembang H. Abdul Hafidz, S.Pdi, Wakil Bupati Rembang H. M.Hanies Cholil Barro’, Kapolres Rembang AKBP Suryadi, S.I.K.,M.H., Dandim 0720/Rbg Letkol Czi Parlindungan Simanjuntak, S.Sos.,M.Si., Jajaran Forkopimda Rembang, serta para PJU Polres Rembang & Kodim 0720/Rbg, serta para Kapolsek & Danramil jajaran.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu tradisi yang dihadirkan di setiap peringatan Haul Sunan Bonang yang berada di Desa Bonang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang, Senin (29/05/2023).

Pada hari Selasa ((30/5/2023) dengan khotmil Qur’an bil goib, gebyar selawat, khitanan massal serta pengajian umum. Selasa Bada isya digelar Maulid dan Pengajian Akbar bersama Habib Alwy bin Mihammad Al Habsyi, Dr KH Abdul Ghofur Maemoen dan KH Miftakhul Niam yang dihadiri ribuan pengunjung.

Pada kesempatan pengajian akbar, Dr KH Abdul Ghofur mengisahkan keuraaan cinta kepada Nabi SAW. Salah satu cinta Sahabat Nabi SAW yakni kisah Uwais Al Qarni.

“Uwais Al Qarni adalah pemuda fakir miskin yang tinggal di Yaman. Uwais, seorang anak yatim yang tinggal bersama ibunya. Ayahnya sudah lama meninggal dunia. Sementara ibunya tua renta, lumpuh, hingga buta,” buka KH Abdul Ghofur.

Putra KH Marmoen Zubair, Sarang, Rembang ini melanjutkan kisahnya. Dalam kehidupan sehari-hari Uwais Al Qarni bekerja menggembalakan domba-domba milik orang lain. Upah tersebut dia pakai untuk menafkahi ibunya. Sedangkan sisanya untuk membantu tetangga yang serba kekurangan seperti dirinya. Uwais dikenal sebagai anak yang taat pada ibunya dan beribadah.

Uwais Al-Qarni belum pernah bertemu Rasullullah SAW. Suatu ketika dia memohon izin pada ibunya untuk diperkenankan pergi menemui Rasulullah di Madinah. Ibunya mengizinkan lalu dia berkemas untuk berangkat menuju Madinah.

“Sampai di Madinah, Uwais Al-Qarni hanya dapat bertemu Siti Aisyah ra, istri Nabi Muhammad SAW. Saat itu, Rasulullah berada di medan perang. Dalam hati Uwais dia ingin menunggu kedatangan Rasulullah, tetapi dia teringat ibunya yang sudah tua renta dan sakit-sakitan,” lanjutnya.

Akhirnya Uwais memilih pamit pada Siti Aisyah dan segera pulang ke Yaman. Dia menitipkan salam untuk Rasulullah. Ketika perang sudah selesai, Rasulullah pulang menuju Madinah. Nabi Muhammad SAW menanyakan pada Siti Aisyah tentang orang yang mencarinya. Nabi mengatakan Uwais Al-Qarni, anak yang taat pada ibunya adalah penghuni langit.

Nabi Muhammad SAW melanjutkan keterangannya tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit kepada para sahabat. “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya”.

Ibu Uwais yang sudah tua renta dan lumpuh ingin berhaji. Uwais akhirnya mencari cara untuk membawa ibunya ke Mekah berhaji. Dia membuat kandang lembu di puncak bukit. Setiap hari, dirinya menggendong anak lembu naik turun bukit untuk memberinya makan. Latihan tersebut untuk membuat dirinya kuat menggendong ibunya dari Yaman ke Mekah.

Uwais rela menempuh perjalanan panjang dari Yaman ke tanah suci. Dia menggendong ibunya untuk tawaf dan sai. Sang ibu sangat terharu dan merasakan cinta putranya yang tulus. Sang ibu memohon ampunan dosa bagi dirinya dan Uwais.

“Rasulullah SAW sampai memerintahkan Sahabat Umar bin Khatab untuk meminta doa dari Uwais. Karena doa Uwais, terbukti makbul,” pungkas KH Abdul Ghafur.

Dalam rangka peringatan Haul Sunan Bonang 2023, Pemdes Bonang Kecamatan Lasem Kab. Rembang menggelar Turnamen bola voli Putri, bertajuk Pemdes Bonang Cup 2023 yang dilaksanakan pada mulai hari Kamis, 20 Mei – 03 Juni 2023 di Lapangan Voli Bonang 05.

Di dua lokasi yakni di Kompleks Ndalem Sunan Bonang dan Pasujudan Sunan Bonang, sudah ramai dikunjungi peziarah. Terlihat beberapa kendaraan seperti minibus hingga bus pariwisata yang dipakai rombongan peziarah terparkir di tempat parkir Lokasi Pasujudan Sunan Bonang.

Selain itu, para pedagang juga terlihat sedang mulai membuka lapak-lapak mereka berjajar di tepi jalan. Lapak-lapak itu menjual beraneka ragam barang dagangan. Seperti makanan ringan dodol, jenang, hingga barang aksesoris kenang-kenangan berciri khas Sunan Bonang.

Acara haul di pungkasi pada hari Minggu (4/6) di komplek Pasujudan Sunan Bonang dengan doa khotmil Qur’an. (Aji Setiawan)