
Tangerang(Bantenkita) – Suasana tak biasa terlihat di Salazar Gedung Pemerintah Daerah Kota Tangerang pada Minggu (30/07/2023). Hal itu dikarenakan adanya ratusan masyarakat dari Forum Solidaritas Masyarakat Inklusif Kota Tangerang (FORMASI) mengikuti kegiatan “Festival Organisasi Masyarakat Sipil” yang digelar secara bersama oleh Yayasan Difabel Mandiri Indonesia (YDMI) dan United States Agency International Development (USAID).
Festival Inovasi Organisasi Masyarakat Sipil dengan tema “Upaya Mendorong Keberlanjutan Organisasi Masyarakat Sipil di Kota Tangerang” ini pun diikuti sebanyak 300 orang dari berbagai macam kalangan. Mulai dari akademi, sekolah , kampus, ormas sipil, swasta dan OPD pun bergabung dalam acara tersebut.
Kepsek SDN Tangerang 3, Masfupah mengatakan, kerja kolaborasi dengan YDMI dan formasi berdampak pada peningkatan kapasitas guru untuk mempu mengenali, beradaptasi dan mampu memahami hak anak anak berkebutuhan khusus. Sehingga, kami mampu meningkatkan kreativitas mereka untuk berdaya,” ujarnya.
Capaian kerja kolaborasi dan inovasi yang di lakukan YDMI bersama Formasi harus menjadi standar kualitas OMS di Kota Tangerang, sekaligus menjadi acuan bagi Pemda Kota Tangerang. Sehingga Kegiatan ini akan menghadirkan Orang tua Siswa Disabilitas, Organisasi kepemudaan, NGO local, Masyarakat, Pelajar, mahasiswa dengan jumlah 300 orang. Bapak H. Arief Wismansyah, Walikota Tangerang, akan membuka kegiatan ini.
Dilanjutkan dengan menampilkan Orasi Budaya tentang peran masyarakat sipil dalam mengawal transparansi publik dan keberlanjutan organisasi yang akan di sampaikan oleh Ade Irawan, aktivis anti korupsi. Lalu akan ada Expo Inovasi organisasi-organisasi dalam Booth yang menampilkan karya-karya mereka.
Dalam kegiatan ini kami juga menampilkan Talkshow Keberlanjutan dan Inovasi Advokasi masyarakat sipil dengan menghadirkan akademisi, OPD dan OMS. Eva, Lingkar Studi Feminis mengatakan “perhatian pada upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di kampus perlu mendapat perhatian. Minimnya keberanian mahasiswi melaporkan kasus KS sangat memprihatinkan. Walau saat ini sudah ada UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual juga Peraturan Mendikbutristek tentang Penanganan KS di Kampus”
Sementara, Direktur YDMI Tuty Allawiyah menyampaikan pada kesempatan ini kami juga akan memberikan Penghargaan kepada ASN dan Walikota Tangerang atas kerjasama mereka saat ini ada + 633 anak disabilitas mendapatkan hak pendidikan di sekolah Inklusi.
“Tidak hanya organisasi Disabilitas saja yang berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Tetapi juga melalui Festival ini pun non organisasi Disabilitas bisa menjalin berkolaborasi silaturahmi kita bersama. Ini adalah jembatan kita untuk membangun Kota Tangerang yang lebih inklusif,” ujar Tuty kepada awak media.
“Alhamdulillah respon pemda sangat bagus dan mendukung sekali. Terutama di dinas pendidikan, terlebih dalam menanggapi isu pendidikan inklusi. Di sini juga kita libatkan Kesbangpol, karena kita mendorong OMS Kota Tangerang agar bisa melakukan kerja kolaborasi dalam membangun kota Tangerang yang lebih baik, Inklusif, serta ramah dengan disabilitas,” ungkapnya.
Dikatakannya ketika OMS melakukan kegiatan positif membangun, para OPD bisa menilai bahwa kegiatan yang dilakukan itu benar-benar membangun untuk kemajuan Kota Tangerang. “Kalau penghargaan yang kita berikan kepada OPD OPD itu sebagai ungkapan terimakasih kami kepada pemerintah daerah karena telah begitu sangat peduli sekali kepada kami,” kata dia.
Tuty menyebut sentuhan tangan pemerintah daerah betul betul dirasakan langsung olehnya. Responnya cepat sekali, sejak tahun 2021 lalu ketika kami melakukan Advokasi. Lalu kemudian di tahun 2022, pemerintah langsung mengeluarkan Perda, SK, BOP, itu semuanya langsung direspon oleh pemerintah.
” Jadi gerakan pemerintah itu memang betul-betul cepat sekali, dan kota Tangerang menjadi pemerintah terbaik dari Yogyakarta dan Jakarta untuk sekolah sekolah inklusi. Jadi selama tiga tahun ini, kota Tangerang menjadi luar biasa sekali responnya. Maka dari itu kita apresiasi sekali dan memberikan penghargaan tersebut,” paparnya.
Alasannya kata Tuty karena di setiap kegiatan YDMI dan FORMASI lakukan, sejumlah OPD selalu hadir memberikan support dan dukungan penuh kepada kami.
Festival Inovasi sebagai agenda kolaboratif antara OMS dan Pemerintah Daerah dan juga pemangku kepentingan lokal lainnya sebagai bagian dalam mendorong tata kelola pemerintahan kolaboratif (Collaborative Governance) yang semakin kuat, partisipatif dan inklusif.
Tema ini diambil sebagai upaya mendorong peran swasta dan Pemerintah Daerah untuk mendukung keberlanjutan OMS. Dimana, kegiatan ini pun mendapat dukungan dari Bappeda, Dinas Pendidikan, Wali Kota Tangerang dan juga pihak Swasta sebagai pendukung. Festival Inovasi OMS menunjukkan kualitas masyarakat sipil di mata masyarakat dan Pemerintah Daerah.
“Peningkatan kapasitas, legitimasi, dan keberlanjutan terbukti mampu memperkuat akuntabilitas pemerintah daerah dan mempromosikan Toleransi, Inklusifitas dan kesetaraan di masyarakat menjadi upaya bersama,” kata Tuty.
“Untuk itu kami berharap kawan-kawan Media dapat membantu OMS untuk menyebarluaskan karya dan inovasi kami. Sehingga kita dapat bersinergi mendukung perubahan di Pemerintah Kota Tangerang dan memperkuat peran Masyarakat Sipil untuk mengawal pemenuhan akses bagi Masyarakat,” tukasnya.
(Sam)