Pandeglang, (Banten Kita) – Kelompok tani (Poktan) Sri Mukti yang berlokasi di Desa Banjarmasin Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang berhasil mengoptimalkan lahan di sekitarnya berupa rawa yang dimanfaatkan sebagai lahan tanaman padi.

Lahan rawa seluas dua hektar tersebut semula tidak digunakan tanaman apapun, kemudian dengan inisiatif para petani yang dibimbing oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kecamatan Carita dijadikan sebagai persawahan untuk tanaman padi.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang H. Budi S Januardi disela-sela mengikuti kegiatan gerakan tanam (Gertan) percepatan tanam padi di Desa Banjar Masin Kecamatan Carita, Selasa 09/06/2020

Hadir dalam kegiatan gertam tanaman padi tersebut yakni Camat Carita, Kades Banjarmasin, Kapolsek Carita, Danramil, Kabid Tanaman Pangan Distan Pandeglang Iping Saripin, serta para PPL setempat.

Kadistan Budi mengungkapkan, sebelum dikelola Poktan Sri Mukti, lahan rawa tersebut tidak produktif sehingga tidak menghasilkan tambahan bagi petani setempat.

“Semula tidak menghasilkan, namun dengan kegigihan beberapa kali pertanaman Alhamdulilah menghasilkan panen padi dengan provitas 6,7 ton per hektar,” katanya.

Kendati begitu Kadistan Pandeglang mengakui index pertanaman baru bisa dilakukan sekali dalam setahun. 

“ Walaupun index pertanaman baru bisa dilakukan satu kali dalam satu tahun,” kata Kadistan Budi

Dia mengatakan, Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang terus mendorong para petani di Desa Banjarmasin agar terus berkreasi dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan sekitarnya yang diintegrasikan dengan penanaman komoditas hortikultura seperti kacang panjang, pepaya kalifornia dan ketela pohon. 

“Pihak Desa juga melalui Dana Desa memfasilitasi dengan melakukan pembangunan sodetan irigasi desa (Irdes) yang diharapkan bisa mendorong peningkatan index pertanaman dan produktivitas,” ujarnya.

Budi berharap, apa yang dilakukan Poktan di Desa Banjarmasin dapat menginspirasi bagi para petani  lainnya di Kabupaten Pandeglang.

“Dengan semangat  bersama, walaupun lahan yang awalnya tidak produktif ternyata dapat dioptimalkan untuk dilakukan pertanaman dan bisa menghasilkan produksi yang baik,” ujarnya. (Bas/Ant)