Pandeglang, (BantenKita) – Komitmen untuk memberdayakan perempuan dan mengangkat potensi lokal terus digaungkan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli berkolaborasi bersama Srikandi PLN UID Banten. Kali ini para Srikandi mengambil peran penting dengan tampil di garda terdepan, mengedukasi sekaligus menggerakkan program Desa Berdaya Eduwisata Kopi Citaman Lawangtaji.

Program ini diresmikan pada Kamis (26/6) di Desa Juhut, Kabupaten Pandeglang, bersama Kelompok Tani Kopi Citaman Lawangtaji dan masyarakat setempat. Peresmian dihadiri langsung oleh Senior Manager Perencanaan sekaligus pembina Srikandi PLN UID Banten, Luky Artanti; Manager PLN UP3 Banten Selatan, Muhammad Ardian; Ketua Srikandi PLN UID Banten, Anis Lathifa Widya; serta jajaran forkopimda Kabupaten Pandeglang hingga perwakilan perempuan desa penerima manfaat.

Dalam sambutannya, Luky Artanti menegaskan bahwa keterlibatan Srikandi PLN dalam program ini bukan hanya sebagai fasilitator, tetapi sebagai mitra desa untuk sama-sama tumbuh dan maju secara berkelanjutan.

“Kami datang bukan hanya membawa bantuan, tapi membawa semangat. Kami percaya, ketika perempuan diberdayakan, satu desa bisa berubah. Di Juhut, perempuan bukan hanya petani kopi, tapi juga pelaku perubahan,” ujar Luky dengan penuh semangat.

Program ini telah berjalan sejak 2022 dan terbukti berhasil membawa perubahan nyata. Dulu, proses pasca-panen kopi masih menggunakan cara tradisional. Kini, berkat dukungan PLN dan kerja keras para perempuan tani, mereka telah menggunakan mesin pengering dan roaster berbasis listrik yang mampu meningkatkan kualitas dan volume produksi secara signifikan.

Anis Lathifa Widya, Selaku Ketua Srikandi PLN UID Banten, menyampaikan bahwa program ini merupakan perwujudan nyata dari nilai “_Women Support Women_”. Menurutnya, sinergi antara Srikandi PLN dan ibu-ibu desa tidak hanya membangkitkan ekonomi lokal, tapi juga membangun kepercayaan diri perempuan dalam berwirausaha.

“Kami menyaksikan langsung bagaimana perempuan di Juhut bertransformasi dari hanya sebagai pendamping tani menjadi pengelola kopi berkualitas ekspor. Mereka mulai berani bicara, memimpin, dan mengambil peran strategis dalam kelompok. Ini yang ingin kami terus dorong,” ucap Anis.

Salah satu tokoh perempuan desa, Yayah Rohayati, anggota Kelompok Tani Kopi Lawangtaji, mengaku merasa lebih percaya diri setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan dari Srikandi PLN.

“Dulu saya tidak tahu cara sortir kopi yang baik. Sekarang saya bisa bedakan biji terbaik dan ikut jual langsung ke pelanggan. Kami para ibu-ibu kini saling bantu, saling semangati. Terima kasih PLN, terima kasih Srikandi,” ujar Yayah dengan mata berbinar.

Lebih dari sekadar kopi, program ini juga membuka jalan untuk diversifikasi ekonomi melalui produk lokal lain seperti emping mlinjo, talas beneng, hingga olahan belut yang dikelola secara kolektif oleh perempuan di tiap RT. Inisiatif ini bahkan sukses meraih TOP CSR Awards 2025 sebagai praktik terbaik penerapan ESG yang mengedepankan pemberdayaan perempuan.

General Manager PLN UID Banten, Muhammad Joharifin, menegaskan bahwa inisiatif ini bukan hanya soal peningkatan ekonomi, tapi juga transformasi sosial yang dimulai dari perempuan.

“Kopi Juhut kini bukan sekadar komoditas, tapi simbol perubahan. Perempuan desa menjadi lokomotif kemajuan. Kami bangga Srikandi PLN jadi bagian penting dari perjalanan ini,” ujarnya.

PLN UID Banten percaya bahwa masa depan desa bisa ditentukan oleh kekuatan perempuan yang saling mendukung. Melalui tangan-tangan tangguh para Srikandi dan perempuan Juhut, cita-cita menjadi desa mandiri eduwisata bukan lagi impian—tetapi kenyataan yang sedang tumbuh. (Rid)

BalasTeruskanTambahkan reaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *