
Serang, (BantenKita) – Gubernur Banten Andra Soni meraih Pena Emas 2025 dari Forum Pimred Multimedia Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada tokoh yang dinilai memiliki kerja sama media terbaik di tingkat nasional.
Penghargaan untuk Tokoh Kolaboratif
Selain Andra Soni, penghargaan juga diberikan kepada Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI Yandri Susanto serta Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri RI Bahtiar Baharuddin.
Penghargaan diserahkan dalam acara Gala Dinner dan HUT ke-2 Forum Pimred Multimedia Indonesia di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Kamis (17/7/2025).
Sekretaris Daerah Provinsi Banten Deden Apriandhi H menerima penghargaan tersebut mewakili Gubernur.
“Selamat Ulang Tahun ke-2 kepada Forum Pimred Multimedia Indonesia,” ucap Deden saat membacakan sambutan Andra Soni.
Media Mitra Strategis Pemerintah
Dalam sambutannya, Andra Soni menekankan pentingnya media sebagai mitra strategis pemerintah.
“Media bukan sekadar penyampai informasi, tetapi juga penggerak perubahan sosial, ekonomi, dan politik,” ungkapnya.
Menurutnya, media yang profesional dan berintegritas sangat penting dalam mendukung keterbukaan informasi dan literasi publik.
Sampaikan Program Prioritas Melalui Media
Deden juga menyampaikan berbagai program prioritas Provinsi Banten yang dikawal melalui media massa, antara lain:
- Program Sekolah Gratis
- Bangun Jalan Desa Sejahtera
- Jalan Usaha Tani
- Operasional RSUD Uwes Qorny Cilograng dan RSUD Muhammad Irsyad Djuwaeli Labuan
- Rumah Singgah di Kantor Penghubung Banten di Jakarta
- Penghapusan denda pokok dan sanksi pajak kendaraan bermotor
“Program prioritas disosialisasikan lewat media agar bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Deden.
Ia juga menegaskan bahwa Gubernur Andra Soni aktif turun ke wilayah dan menyampaikan informasi pembangunan hingga pelosok melalui media massa.
Harapan untuk Masa Depan Media
Ketua Umum Forum Pimred Multimedia Indonesia, Bernandus Wilson Lumi, berharap kegiatan seperti ini mempererat hubungan media dan pemerintah.
Menurut Lumi, media massa kini menghadapi tantangan berat akibat dominasi media sosial.
“Pemerintah dan swasta harus membuka diri agar media tidak mati. Informasi di media massa terverifikasi dan beretika,” jelasnya.
Lumi juga mengajak semua pihak menjaga keberlangsungan media melalui kolaborasi yang konstruktif. (Ril)