Gubernur Banten Andra Soni meninjau penataan Pasar Induk Rau Serang

Serang, (BantenKita) – Gubernur Banten Andra Soni meninjau proses penataan Pasar Induk Rau di Kota Serang, Rabu (30/7/2025). Kunjungan ini bertujuan memastikan pasar rakyat tersebut ditata menjadi lebih bersih, asri, nyaman, dan modern.

Dalam peninjauan, Gubernur didampingi oleh Wali Kota Serang Budi Rustandi, Kepala Dinas PUPR Arlan Marzan, serta Kepala DinkopUMKMperindag Kota Serang, Wahyu Nurjamil.

Andra Soni berkeliling meninjau kondisi kios dan saluran air di sekitar Pasar Rau. Ia turut memantau progres penataan yang sedang dijalankan oleh Pemerintah Kota Serang.


Sinergi Pemprov dan Pemkot

Penataan Pasar Induk Rau difokuskan pada penertiban kios di sepanjang jalan sekitar pasar, termasuk kios yang berdiri di atas saluran air. Pemerintah juga melakukan normalisasi saluran air guna meningkatkan kenyamanan dan kebersihan lingkungan pasar.

“Harapan besar masyarakat Kota Serang adalah memiliki pasar yang bersih, asri, dan modern,” ujar Wali Kota Serang Budi Rustandi.


Pelaksanaan Dimulai Tahun 2026

Menurut Budi, Pemerintah Provinsi Banten mendukung penuh proses penataan pasar, terutama dari sisi infrastruktur kawasan. Pemprov akan menata akses jalan dan sistem irigasi, sedangkan Pemkot Serang akan membangun ulang bagian utama pasar.

“Perencanaan dilakukan pada Anggaran Perubahan Tahun 2025. Pelaksanaan dimulai pada 2026,” jelasnya.

Dengan sinergi ini, Pasar Induk Rau diharapkan dapat menjadi pusat ekonomi rakyat yang tertib dan representatif, serta mendorong pertumbuhan UMKM di Kota Serang.

Pasar Induk Rau yang diresmikan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri pada tahun 2004 itu saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.

Momen tersebut merupakan sejarah penting bagi pasar ini, yang menandakan era baru sebagai pasar induk terbesar di Provinsi Banten.

Saat ini, kondisi pasar terlihat kumuh dan fasilitas yang kurang terawat menjadi perhatian utama.

Apalagi hasil pantauan bantenkita.com, lantai atas tampak ruko-ruko masih belum terisi oleh pedagang dan bangunan terlihat cukup mengkhawatirkan.

Sejumlah pedagang yang menempati ruko dilantai bawah mengakui bahwa bila hujan turun lebat maka sering air tergenang yang menimbulkan bau tidak sedap, akibat dari tersumbatnya gorong-gorong oleh sampah.

“Kami sudah lama mengharapkan pasar ini dapat diperbaiki oleh pemerintah kota, dan Alhamdulillah saat ini dapat perhatian dari walikota Serang bahkan Gubernur Banten,” kata Asep, pedagang sayur-sayuran.(Ril)