Andra Soni Dampingi Mendagri Tinjau Harga Pangan di Pasar Induk Rau Serang

harga-pangan-banten-serang

Serang, (BantenKita) – Gubernur Banten Andra Soni mendampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meninjau harga pangan di Pasar Induk Rau, Kota Serang, Rabu (20/8/2025).

Kunjungan tersebut mengecek langsung kondisi harga kebutuhan pokok sekaligus distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog.

Pemprov Banten Siap Bersinergi

Andra Soni menegaskan, Pemprov Banten selalu responsif terhadap upaya pengendalian inflasi melalui stabilisasi harga bahan pokok.

“Distribusi harus tepat sasaran agar masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya,” ucap Andra Soni.

Ia menambahkan, Pemprov Banten melalui BUMD siap bersinergi dengan Bulog agar distribusi beras SPHP berjalan lancar di seluruh wilayah.

Harga Pangan Relatif Stabil

Mendagri Tito Karnavian mengatakan Pasar Induk Rau dipilih karena menjadi barometer harga kebutuhan pokok di Serang.

“Dari rapat rutin setiap Senin, komoditas yang sering naik adalah bawang merah, cabai merah, beras, tomat, ayam, telur, dan minyak goreng,” ujarnya.

Tito menyebut harga bawang merah kini Rp30.000–Rp35.000 per kilogram, jauh lebih rendah dari sebelumnya Rp70.000. Harga cabai juga turun rata-rata menjadi Rp35.000 dari Rp100.000.

Beras SPHP dari Bulog dijual Rp12.000 per kilogram atau Rp60.000 per 5 kilogram. Intervensi ini menjaga harga tetap di bawah HET.

Dukungan Pemerintah Pusat

Mendagri menegaskan Presiden Prabowo Subianto memberi perhatian khusus pada ketersediaan beras nasional. Saat ini cadangan mencapai lebih dari 4 juta ton, dengan 1,3 juta ton dialokasikan untuk intervensi pasar hingga Desember 2025.

“Presiden mewanti-wanti agar harga tetap menguntungkan petani, tapi juga tidak memberatkan masyarakat. Jangan ada permainan curang seperti penimbunan atau pengoplosan beras,” tegas Tito.

Peran Bulog dan Bapanas

Direktur Utama Bulog, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, menyebut pihaknya telah menyalurkan beras SPHP melalui tujuh jalur distribusi. Stok masih aman dengan rata-rata distribusi 6–7 ribu ton per hari.

“Beras SPHP layak konsumsi, bersih, sehat, tanpa kutu dan kotoran. Penjualan juga diawasi melalui aplikasi berbasis KTP agar lebih terkontrol,” jelas Ahmad Rizal.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan harga gabah tidak boleh di bawah Rp6.500 per kilogram. Ia juga mengingatkan agar penggilingan padi tidak menyalahgunakan label kualitas beras.

“Ke depan, semua harus sesuai agar distribusi berjalan baik dan masyarakat terlindungi,” ujarnya.

(Ril)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *