
Tangerang(Bantenkita)- Taufik Nugraha meraih juara pertama sayembara logo dan tagline yang diselenggarakan oleh Dinas Kominfo. Karya Taufik akan digunakan sebagai logo resmi HUT ke 33 Kota Tangerang.
Taufik mengaku bersyukur terpilih sebagai juara pertama lomba logo dan tagline HUT ke 33 Kota Tangerang. “Bukan hanya karena menang lomba, tetapi karena proses kreatif yang saya jalani mendapat tempat dan dipercaya untuk mewakili identitas kota,” ujarnya.
Taufik menjelaskan, keikutsertaan dalam sayembara logo saat mendapatkan informasi dari media sosial dan website Pemkot Tangerang.
“Motivasinya mengikuti sayembara ingin ikut berkontribusi dalam perayaan hari jadi kota Tangerang sekaligus memberikan persepsi visual yang mampu mewakili identitas, budaya, dan semangat kemajuan Tangerang,” ujarnya.
Prestasi yang diraih oleh Taufik bukan yang pertama, sebelumnya ia pernah mengikuti beberapa lomba desain logo serupa di berbagai daerah, dan beberapa di antaranya berhasil meraih juara atau menjadi finalis.
“Ajang-ajang tersebut mencakup lomba logo HUT Propinsi Jawa Tengah 79 tahun, Kabupaten Siak 25, tahun serta kompetisi branding perusahaan,” ungkapnya.
Taufik menjelaskan, proses perancangan logo secara keseluruhan memakan waktu sekitar 3–5 hari, termasuk riset, eksplorasi bentuk angka 33, pembuatan konsep visual, pemilihan warna, hingga perumusan filosofi dan penyusunan presentasi desain.
Sementara tagline Ayo! Bersama Membangun Kota, secara keseluruhan mencerminkan semangat kota Tangerang untuk tumbuh melalui kebersamaan, bergerak maju secara inovatif dan progresif, serta selalu berlandaskan kepada nilai-nilai akhlak mulia sebagai bingkai moral dalam setiap langkah pembangunan.
Taufik mengatakan, untuk memahami filosofi Kota Tangerang, ia melakukan riset melalui beberapa sumber seperti website resmi yang memuat visi, misi, dan identitas Kota Tangerang. Referensi sejarah kota, termasuk warisan budaya Tionghoa, ikon wilayah, dan simbol-simbol identitas lokal.
“Eksplorasi elemen visual seperti landmark, ikon budaya, serta kearifan lokal melalui literatur dan media digital dan pengamatan terhadap nilai-nilai yang melekat, seperti Berakhlakul Karimah, keberagaman, dan dinamika kemajuan kota,” ujarnya.(Adit)