KOTA TANGERANG – Pemerintah Kota Tangerang melalui Dewan Pengupahan mengusulkan besaran Upah Minimum Kota (UMK) Tahun 2026 sebesar Rp5.399.405,69. Usulan tersebut telah direkomendasikan Wali Kota Tangerang untuk disampaikan kepada Gubernur Banten guna ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK).
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Kota Tangerang, Ujang Hendra, usai kegiatan di Pasar Anyar Kota Tangerang, Selasa (23/12/2025).
Menurut Ujang, besaran UMK yang diusulkan mengalami kenaikan 0,503 persen dari UMK sebelumnya. Jika dirupiahkan, kenaikan tersebut mencapai Rp329.697,33.
“Untuk kenaikan UMK sebesar 0,503 persen, kalau dirupiahkan itu Rp329.697,33. Sedangkan nilai alpha yang digunakan sebesar 0,832,” ujar Ujang.
Ia menjelaskan, angka UMK tersebut merupakan hasil rapat Dewan Pengupahan Kota Tangerang yang terdiri dari unsur pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja. Selanjutnya, hasil tersebut direkomendasikan oleh Wali Kota Tangerang kepada Gubernur Banten.
“Ini hasil rapat Dewan Pengupahan yang direkomendasikan Wali Kota untuk disampaikan ke Gubernur. Karena yang menandatangani dan menetapkan itu Gubernur melalui SK,” jelasnya.
Selain UMK, Ujang juga memaparkan besaran Upah Minimum Sektoral Kota (UMSK) yang terbagi ke dalam lima sektor. Untuk Sektor 1, kenaikan ditetapkan sebesar 7 persen dari UMK 2024, Sektor 2 sebesar 3 persen, Sektor 3 sebesar 1,5 persen, dan Sektor 4 sebesar 1 persen dari UMK 2024.
Sementara itu, Sektor 5 ditetapkan berdasarkan kesepakatan bipartit antara pihak pengusaha dan serikat pekerja di masing-masing perusahaan.
“Untuk sektor lima itu berdasarkan kesepakatan bipartit antara pengusaha dan serikat pekerja di perusahaan yang bersangkutan,” pungkas Ujang.
Penetapan resmi UMK dan UMSK Kota Tangerang Tahun 2026 kini menunggu keputusan Gubernur Banten. (Sam)