Banten, (BantenKita) – Dinas Perhubungan Provinsi Banten bersama Jasa Raharja Banten, Samsat Banten, Polda Banten, serta komunitas sopir angkot menggelar Forum Discussion Group (FDG) bertema “Membangun Budaya Tertib Menuju Angkutan Perkotaan yang Nyaman, Aman, dan Berkeselamatan”.
Acara ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat budaya tertib berlalu lintas serta meningkatkan kualitas dan keselamatan transportasi perkotaan di wilayah Banten.
Dalam FDG ini, kolaborasi antar instansi diwujudkan melalui integrasi Mobile Unit Keselamatan Lalu Lintas, edukasi aturan transportasi, serta pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) kepada para pengemudi angkutan kota.
Pendekatan ini dirancang agar para sopir angkot tidak hanya memahami aturan berkendara yang aman, tetapi juga memiliki keterampilan dasar dalam menangani keadaan darurat di jalan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen bersama dalam meningkatkan standar pelayanan angkutan umum.
“Pengemudi angkutan kota adalah garda terdepan dalam pelayanan mobilitas masyarakat. Dengan edukasi keselamatan dan kemampuan pertolongan pertama, kita berharap layanan angkutan menjadi lebih aman, nyaman, dan berkeadaban,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, Jasa Raharja Banten juga menjadi salah satu penggerak utama edukasi keselamatan, perlindungan kecelakaan, dan literasi kepatuhan administrasi kendaraan. Perwakilan Jasa Raharja Banten menegaskan bahwa peningkatan keselamatan angkutan kota tidak hanya terkait dengan penindakan, tetapi juga tumbuhnya kesadaran kolektif.
Para sopir angkot yang hadir menyambut positif kegiatan ini karena dianggap memberi pemahaman baru sekaligus meningkatkan kesadaran mereka terhadap risiko di jalan serta pentingnya pelayanan yang lebih aman bagi penumpang.
Melalui FDG dan sesi edukasi ini, seluruh pihak mengukuhkan komitmen untuk terus membangun ekosistem transportasi perkotaan yang lebih baik di Provinsi Banten lebih aman, nyaman, tertib, dan berkeselamatan. (Rid)