
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian meluncurkan layanan aplikasi “Jawara e Gov” sebagai salah satu sarana bagi masyarakat banyak untuk mengetahui informasi penting tentang kebencanaan.
“Pemprov telah membuat aplikasi Jawara e Gov. Dalam aplikasi tersebut juga terhubung dengan BPBD dan BMKG untuk mengetahui potensi bencana yang terjadi di Banten. Warga hanya membuka aplikasi tersebut dengan mengunduh melalui Playstore di Android,” kata Kepala Bidang (Kabid) Aplikasi Informatika dan Komunikasi Publik Diskomsantik provinsi Banten, Amal Herawan di Kota Serang, Kamis (31/10).
Melalui aplikasi ini, kata Amal, kejadian awal dapat dideteksi salah satunya melalui informasi dari masyarakat. Aplikasi tersebut, lanjutnya, juga bagian dari upaya Pemprov membuka informasi seluas-luasnya kepada publik.
“Kami Mapping dulu melalui potensi bencana di daerah itu. Melalui map tersebut bisa dimanfaatkan institusi untuk penerapan teknologi untuk mendeteksi dan melihat karena terintegrasi dengan metode ini. Melalui aplikasi ini juga untuk menghindari informasi hoaks terkait kebencanaan,” tuturnya.
Aplikasi Jawara e Gov, jelasnya, kurang lebih baru satu tahun dijalankan Pemprov untuk memberikan layanan informasi. Hal ini juga berkaitan dengan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.
“Ini untuk menjawab keluhan warga dalam menjangkau informasi tentang Banten. Jadi tidak hanya soal pelayanan dasar, tapi informasi kebencanaan tersaji di sini melalui BPBD,” katanya.
Meski diakui Amal, kehadiran aplikasi Jawara e Gov masih perlu terus ditingkatkan, sehingga pemerintah juga menerima usulan dan masukan dari masyarakat.
“Kami terus menerima usulan dan masukan dari mayarakat untuk melengkapi aplikasi ini. Karena diakui masih perlu dilengkapi dari informasi yang disajikan dalam aplikasi Jawara e Gov,” kata Amal lagi.