Kepala Divisi UMKM & PPK Bank Banten Irfan Ardinal (kiri) bersama dengan peserta focus Group Discussion (FGD) mengenai Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Memaksimalkan Pemberdayaan UMKM di Universitas Indonesia di Depok, Kamis (17/12). 

Depok, (Banten Kita) – Untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Bank Banten sebagai satu-satunya Bank Pembangunan Daerah milik Provinsi Banten memilih teknologi digital agar UMKM tersebut bisa bersaing.

Kepala Divisi UMKM & PPK Bank Banten Irfan Ardinal mengatakan teknologi digital telah mengubah struktur perekonomian dunia. Seiring dengan adanya Revolusi Industri 4.0, Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memajukan UMKM Indonesia agar bisa bersaing dan mampu berinovasi dengan teknologi.

“Kami akan memanfaatkan teknologi digital untuk memberdayakan UMKM,” kata Irfan pada acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Memaksimalkan Pemberdayaan UMKM di Depok, Selasa (17/12).

Sesuai amanat yang disampaikan oleh Pemerintah Provinsi Banten, Kedepannya Bank Banten sebagai satu-satunya Bank Pembangunan Daerah milik Pemerintah Provinsi Banten akan terus berkontribusi memajukan masyarakat kecil melalui berbagai layanan jasa keuangan.

Untuk itu dalam menghadapi era digital, Bank Banten akan berkolaborasi dengan berbagai Institusi keuangan berbasis teknologi (Financial Technology/Fintech) agar dapat memaksimalkan pemberdayaan UMKM, khususnya para pelaku UMKM yang belum tersentuh
oleh perbankan.

Pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia itu, Irfan mengatakan bahwa saat ini terdapat beberapa kendala yang dialami oleh para pelaku UMKM.

“Ada empat kendala para UMKM untuk mengembangkan bisnisnya, yaitu Perijinan, Packaging, Permodalan, dan Pemasaran. Hal-hal inilah yang menjadi konsentrasi kami sebagai Bank Pembangunan Daerah untuk membantu para pelaku UMKM di wilayah Banten.
Karena usaha UMKM memiliki potensi bisnis besar yang dapat menyokong pertumbuhan ekonomi daerah Banten. Kolaborasi dengan Fintech, Bank Banten diharapkan dapat menjadi solusi bagi para pelaku UMKM, terutama Permodalan, kata Irfan.

Dengan menjadi partisipan dalam ekosistem digital, Bank Banten dapat lebih mengeksplorasi pasar UMKM melalui skema inovasi kolaboratif dengan perusahaan-perusahaan berbasis teknologi baik digital lending, credit engine, aggregator serta digital payment.

Selain itu diharapkan pula skema ini menjadi kurva pembelajaran bagi organisasi Bank Banten dalam menyikapi perubahan preferensi pasar yang tidak dapat dihindari serta disrupsi di sektor jasa keuangan, khususnya dalam memanfaatkan Big Data Analysis dan credit rating erbasis analisis yang lebih holistik dan komprehensif terhadap para pelaku UMKM yang belum
mendapatkan pembiayaan oleh perbankan menggunakan algoritma. Sehingga nantinya dapat membantu pelaku UMKM untuk mendapatkan akses permodalan dalam rangka pengembangan usahanya.

Sinergi dengan PD BPR Sleman

Masih dalam upaya pemberdayaan sektor UMKM, Bank Banten bersinergi dengan PD BPR Sleman (18/12) dalam rangka memperluas dan memperkuat potensi Bisnis Bank Banten di luar wilayah Banten. Melalui kemitraan strategis ini diharapkan akan mampu meningkatkan kontribusi kinerja bisnis segmen UMKM dan memberikan nilai tambah bagi segenap pemangku kepentingan khususnya masyarakat Banten.

Dengan upaya-upaya kolaboratif ini, tren perbaikan kinerja sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Bank Banten sejak pendiriannya akan mampu dipertahankan dan memperkuat posisi Bank Banten sebagai satu-satunya Bank Pembangunan Daerah Kebanggaan Masyarakat Banten. (Rid)