Jakarta, (Banten Kita) – Google Indonesia merilis tren pola konsumsi masyarakat dari berbagai industri selama 2019 yang diketahui lewat penelusuran yang dilakukan di mesin pencari Google Search.

“Ini tahun kedua kita keluarkan laporan ini. Laporan ini dibuat khusus untuk para industri dan brand. Dari platform kami Google Search dah pihak ketiga kita rangkum sedemikian rupa apa saja perubahan tren di konsumen Indonesia tahun ini,” ujar Head of Large Customer Marketing Google Indonesia, Muriel Makarim, dalam temu media di Jakarta, Jumat malam.

Berikut tren konsumen Indonesia selama 2019, menurut Google.

1. Meningkatnya adopsi e-money Menurut Muriel e-money kini menjadi kunci meningkatnya transaksi digital di Indonesia. Masyarakat mulai terbiasa menggunakannya karena telah merasakan kemudahan yang didapat.

Di Google Search, peningkatan orang mencari dompet digital terbaik naik sampai hampir tiga kali lipat. Bukan hanya permintaan dari konsumen yang meningkat, tetapi hal itu juga diimbangi dengan para produsen.

“Banyak merchant yang mencari bagaimana cara menggunakan OVO atau GoPay, mereka ingin menghadirkan layanan yang mempermudah transaksi customer mereka,” kata Muriel.

2. Belanja online meningkat Tahun lalu, Muriel mengatakan, pengguna online meningkat di kota-kota kecil, sementara tahun ini bukan hanya penggunaan internet yang meningkat, tapi pengguna telah mulai berbelanja secara online.

Hal tersebut, menurut Muriel, disebabkan oleh pendapatan di kota-kota kecil yang mulai meningkat. Tidak hanya itu, investasi infrastruktur di luar Pulau Jawa juga semakin meningkat.

Harga smartphone yang semakin terjangkau juga menjadi alasan selanjutnya belanja online semakin menjadi tren.

“Ada tiga industri yang paling dicari orang-orang di luar kota besar, yaitu kecantikan, travel dan gaming. Ini semua entertainment, karena mungkin pendapatan mereka sudah lebih besar,” kata Muriel.

3. Konten digital Menariknya, konten-konten yang tadinya biasa ditonton di tv sekarang mulai ditonton di digital. Konten tersebut adalah sinetron dan acara berita.

Dari 79 juta pengguna aktif Youtube, menurut Muriel, pencarian acara TV naik dua kali lipat. Hal tersebut dikarenakan kenyamanan akses terhadap konten, di mana 90 persen pengguna mengakses dari perangkat mobile.

4. Konsumen Indonesia semakin cerdas Menurut Muriel, saat ini konsumen cenderung mencari tahu produk sebelum membeli, mulai dari produk kecantikan hingga otomotif. Misalnya, pencarian soal micelar water meningkat 1,8 kali lipat.

Begitu pula dengan Himalayan Salt yang meningkat 2,6 kali lipat, dan juga pencarian untuk keyless car yang meningkat 1,6 kali lipat.

5. Konsumen semakin sadar akan isu lingkungan Masyarakat Indonesia sudah mulai peduli kepada dampak dari kegiatan yang mereka lakukan terhadap lingkungan. Indikasi itu, menurut Muriel, terlihat dari pencarian untuk kata kunci kualitas udara yang meningkat 3,9 kali lipat.

Tidak hanya ingin tahu mengenai apa yang terjadi di lingkungan, masyarakat juga mulai mencari tahu tindakan untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan. Hal tersebut ditunjukkan dengan pertumbuhan penelusuran mobil listrik yang meningkat 2,7 kali lipat.

Lebih jauh, Muriel melihat bahwa tren konsumen tersebut akan terus berlanjut pada 2020. “Pertama, transaksi digital akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya adopsi emoney dan akses internet yang semakin baik. Kedua, kami melihat konsumsi media mulai bergerak ke digital, yang artinya informasi di internet akan semakin kaya dan beragam,” ujar Muriel.

“Ketiga, kalau sekarang konsumen sudah pintar, ke depannya semakin pintar, kalau mau beli barang akan melihat review terlebih dahulu. Terakhir, perlahan-lahan kita lihat konsumen akan membeli suatu barang berdasar value yang didapat,” tambah dia.

dikutip dr Antara