Lebak, (Banten Kita) – Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, memberangkatkan sebanyak enam kepala keluarga (KK) calon transmigrasi ke Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh tahun 2019.
“Kami minta para calon transmigrasi itu bekerja keras tanpa kenal lelah untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di lokasi transmigrasi,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak H Maman Suparman di Lebak, Jumat.
Mereka para calon transmigrasi itu memiliki ketrampilan yang baik dari hasil penilaian selama mengikuti pembekalan usaha pertanian, perikanan dan peternakan.
Begitu juga mereka memiliki jiwa kewirausahaan agar bisa mengembangkan usaha perdagangan.
Para transmigrasi itu, kata dia, mereka ditempatkan di lokasi lahan yang subur, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.
“Kami berharap para transmigrasi asal Lebak itu sukses, seperti yang dialami transmigrasi di Kalimantan Timur dan Sulawesi Tenggara,” ujarnya menjelaskan.
Menurut Maman, lokasi penempatan transmigrasi di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh sebagai penghasil sentra komoditas perkebunan, palawija, pangan dan hortikultura.
Kemungkinan besar mereka calon transmigrasi Kabupaten Lebak mampu mengelola usaha pertanian,perikanan, peternakan dan perdagangan karena didukung lahan yang luas dan subur.
Mereka para calon transmigrasi juga mendapat bantuan jaminan hidup selama setahun dari pemerintah setempat juga rumah tipe 36 dan pekarangan seluas 500 meter serta lahan usaha seluas dua hektare.
Di lokasi transmigrasi juga terdapat sarana dan infrastruktur jalan, jembatan, pendidikan, kesehatan, pasar dan jaringan listrik.
“Kami berharap enam KK dengan 35 jiwa itu berhasil mengelola usaha pertanian, peternakan, perikanan dan perdagangan di lokasi transmigrasi,”katanya.
Ia juga mengatakan, para calon transmigrasi asal Lebak itu sudah memahami budaya masyarakat di lokasi transmigrasi juga pendidikan cinta Tanah Air, sehingga integritas kebangsaan semakin mantap.
“Kami setiap tahun terus memberangkatkan transmigrasi asal Kabupaten Lebak guna menanggulangi kemiskinan juga kepadatan penduduk di Pulau Jawa,” katanya.
Memed (45), calon transmigrasi warga Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku dirinya berangkat bersama isteri dan dua anaknya untuk mengikuti program transmigrasi ke Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh.
Program transmigrasi sangat positif, selain untuk mengubah kehidupan yang lebih baik juga merupakan bentuk cinta Tanah Air.
“Kami berharap transmigrasi itu bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga,” katanya. (Man/Ant)