Perawatan yg Baik Diperlukan Agar Akses Cuci Darah Optimal dan Bertahan lama/ist

Tangerang(BantenKita)-Cuci darah atau hemodialisa merupakan tindakan yang dilakukan bagi para penderita gagal ginjal yang sudah tidak mampu memfilter darah menjadi cairan yang masih dibutuhkan oleh tubuh, atau harus dibuang sebagai urin.

Dokter Spesialis Bedah Thorak dan Kardiovaskuler RS Sari Asih Ciputat, Tangerang Selatan, dr. Rosie, SpBTKV, dalam keterangannya menyebutkan bahwa saat ini pasien gagal ginjal meningkat bahkan hingga menyerang usia-usia produktif dan relatif muda.

“Gagal ginjal terbagi menjadi lima stadium, dan biasanya, pada stadium akhir maka seseorang membutuhkan tindakan cuci darah (hemodialisa),” jelasnya.

Kemudian dr. Rosie mengatakan, proses cuci darah yang dimaksud adalah darah akan dialirkan melewati sebuah mesin yang menggantikan fungsi ginjal, setelah darah di filter oleh mesin maka akan dikembalikan ke dalam tubuh.

Untuk melakukan cuci darah, biasanya seseorang akan dibuatkan akses di pembuluh darah tertentu yang berguna sebagai jalan keluar masuknya darah melewati mesin.

“Secara medis, proses itu disebut sebagai pemasangan akses cuci darah, dimana ada dua jenis, dapat berupa selang atau juga berupa penyambungan pembuluh darah yang dikenal sebagai cimino atau operasi kecil untuk menghubungkan pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena,” kata dia.

Kedua akses tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Konsultasi dengan dokter dibutuhkan untuk menentukan akses mana yang lebih cocok sesuai kebutuhan dan kondisi pasien secara keseluruhan.

Perawatan yang baik juga perlu dilakukan untuk menjaga akses yang dimiliki tetap berfungsi baik dan tahan lama.

“Bagi pasien yang memerlukan cuci darah dalam jangka waktu panjang maka perawatan akses yang baik diperlukan untuk mencegah komplikasi seperti infeksi” tambah dr. Rosie, SpBTKV.(adit)

By Aditya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *