Hari TBC Sedunia, Penabulu Gelar Pernyataan Penanggulangan Bersama di Kota Tangerang/samfiqih

Tangerang(Bantenkita)- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Global Tuberculosis Report 2022 menyatakan bahwa tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu ancaman kesehatan dunia.

Pada tahun 2023 Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan beban TBC tertinggi di dunia setelah India. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama dalam memutus mata rantai penularan penyakit TBC.

Menyikapi hal tersebut, Konsorsium SR Penabulu – STPI sebagai pelaksana TB Komunitas Kota Tangerang menggelar kegiatan Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis Di Kota Tangerang pada Jumat 31/03/2023) di D’prima Hotel Kota Tangerang.

Dengan mengangkat Tema ” Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa,” acara tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat daerah diantarany Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang,dr dini anggraini, Manager SR Penabulu, STPI Banten, Lukman Hakim, Kabid P2P, dan Wasor TB, Direktur RSU Kota Tangerang, H. Amir Kabid Yanmed RSU Kota Tangerang, dr. Hesty, Dokter Spesialis paru (KOPI TB), Tim Program Kota Tangerang
dan para Kader Kesehatan.

Manager SR Penabulu, STPI Banten, Lukman Hakim mengatakan, pihaknya berupaya untuk memberikan kontribusi sebaik mungkin untuk eliminasi TBC khususnya di Kota Tangerang. SR Komunitas merupakan entitas pelaksana Program TB Komunitas 2021-2023 yang melalui pendanaan dari PR Komunitas akan mengemban dua fungsi utama, yaitu pertama menjalankan aktivitas program TB Komunitas pada tingkat Provinsi sasaran, dan kedua menyalurkan serta mengkoordinasikan aktivitas program pada tingkat Kabupaten/Kota oleh SSR Komunitas yang bekerja dibawah SR Komunitas. “SSR Komunitas Level Kota/Kabupaten merupakan entitas terkecil yang merupakan ujung tombak pelaksana Program TB Komunitas 2021-2023 terutama untuk penemuan kasus TBC melalui kegiatan Investigasi Kontak dan Edukasi penyuluhan TBC, pelacakan kasus mangkir, pengantaran OAT, dan pendampingan pasien TBC sampai sembuh (TOSS TBC),” ungkap Lukman.

Lanjut Lukman, Sejak 2021 hingga saat ini, IU Kota Tangerang telah bekerjasama baik dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang dalam upaya eliminasi TBC melalui kordinasi berjenjang puskesmas, kader, dan tim program pada setiap kegiatan penjangkauan TBC. “Sepanjang perjalanan Penabulu – STPI di Kota Tangerang terdapat banyak hambatan dan tantangan yang terjadi dilapangan baik dari masyarakat tidak mau atau enggan diperiksa TBC dan kekhawatiran stigma TBC,” ujarnya.

Selain itu, kata Lukman keterlibatan pihak lain atas upaya kordinasi yang baik, tantangan dan hambatan menjadi sebuah kekuatan bersama dinas Kesehatan Kota Tangerang untuk menjawab semua itu. “Terbukti kami Penabulu – STPI telah melakukan investigasi kontak 3.956. Pada tahun 2021 terduga TBC sebanyak 3.708 orang, Sakit TBC semua usia 312, anak anak 58 dan dewasa 312orang,” ucapnya.

“Di tahun 2022 terduga mencapai 9.855 orang, semua usia 670, anak anak 67 dewasa 650. Dan di tahun 2023 terduga TBC sebanyak 1.801, semua usia 344, anak anak 38 dan dewasa sebanyak 344 orang,” tambahnya.

Ada pun program Komunitas untuk mendukung program dalam penemuan kasus, SR Penabulu STPI memberikan reward bagi kader TBC mulai dari reward investigasi kontak, reward merujuk terduga, reward mengajak anak kontak serumah pasien TBC melakukan Terapi Pencegahan TBC (TPT), reward pelacakan kasus mangkir berobat, serta reward kesembuhan bagi kader yang berhasil mendampingi hingga pasien sembuh.

Selain itu untuk mendukung kesembuhan pasien, kami SR Penabulu – STPI memberikan enabler (Dukungan transport) bagi pasien TB RO yang memperlukan pengobatan selama 18 – 24 bulan masa pengobatan.

” Kami bersama Dinas Kesehatan Kota Tangerang berharap semua terlibat secara aktif sehingga eliminasi TBC 2030 Indonesia khususnya Kota Tangerang tercapai dengan baik dan maksimal. Serta Penabulu – STPI mendorong pemerintah provinsi Banten dan pemangku kebijakan level daerah agar secara massif dan aktif baik melakukan sosialiasi edukasi TBC dan mendukung anggaran TBC secara berkelanjutan,” tandas Lukman. (Sam Alfiqih)