Tangerang(BantenKita) – Sebanyak 2500 lebih para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) jalani kegiatan ITTIBA secara massal pada Sabtu (14/10/2023) di Masjid Al-Azhom Kota Tangerang.
Para mahasiswa dan mahasiswi ini pun terlihat antusias mengikuti acara wajib tahunan tersebut. Canda tawa pun terlihat dari wajah wajah calon wisudawan salah satu kampus islam terbesar di Kota Tangerang ini.
Mereka terlihat rapih dan khidmat melaksanakan Shalat gaib yang merupakan bagian dari rangkaian penyelenggaraan pembukaan ITTIBA yang dilaksanakan oleh LPK AIKA UMT.
” Hari ini kita melakukan Internalisasi Tauhid Islam Berkemajuan dan Bahasa Arab (ITTIBA). Filosofinya itu pengertian dari orang yang punya komitmen mengikuti jejak langkah Kanjeng nabi Muhammad Saw, di dalam mengarungi kehidupan ini sebagai Kholifah,” ucap Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang, Ahmad Amarullah saat diwawancarai awak media di lokasi.
” Artinya tidak ada contoh lain yang terbaik, kecuali ada pada diri Rasulullah Saw. Ini kita kemas untuk para mahasiswa yang mau menjelang menyelesaikan tugas akhir. Dimana, mereka harus punya sertifikat ujian Al Islam kemuhammadiyahan terlebih dahulu. Sebelum menyelesaikan tugas akhir seperti skripsi, atau pun jalur jalur penyelesaian tugas akhirnya yang biasa disebut ujian komprehensif kemuhammadiyahan,” ungkapnya lagi.
Sertifikat ITTIBA adalah syarat wajib yang harus dimiliki para mahasiswa UMT untuk bisa mengikuti ujian komprehensif tersebut.
“Kegiatan ITTIBA ini untuk mereka mendapat pengakuan berupa sertifikat. Agar bisa mengikuti jenjang tahapan akademik berikutnya,” jelas Amarullah.
” ITTIBA wajib diikuti, karena untuk membekali mereka menjelang studi akhir di kampus ini. Sehingga dia punya pemahaman utuh tentang wawasan keislaman dan juga mempunyai pemahaman yang benar Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berkontribusi terhadap bangsa. Dimana, sejak lahir negara ini, kita terus bertahan lebih dari seratus abad hingga sekarang ini,” tambah Rektor.
Rektor mengatakan bahwa mahasiswa harus faham, apalagi sekarang itu fungsinya lebih luas lagi dengan mencerahkan semesta. Jadi ini konsep rahmatan Lil al-amin yang kita internalisasi ke pemikiran mereka. Bahwa kehadiran mereka itu untuk memberi manfaat bagi mereka sebesar-besarnya kepada semesta dan sesama manusia. Sehingga, setelah lulus mereka mjadi sang pencerah kepada warga dan masyarakat di lingkungan mereka tinggal.
Alhasil, lanjut Rektor, nantinya mereka akan menjadi faktor penguat atas kekuatan Islam. Sehingga mereka tidak terjebak asobiyah atau gesekan politik.
” Insyaallah, mereka sebagai calon calon penghuni surga yang memahami suatu organisasi islam itu adalah alat perjuangan. Jadi ini adalah upaya kita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa memliki pemahaman yang benar dan tak keliru,” paparnya.
” Ada 2500 mahasiswa dari seluruh fakultas dari 34 program studi yang mengikuti ITTIBA pada hari ini. Sejak UMT berdiri di tahun 2009 ITTIBA ini sudah dilakukan terus menerus. Saya harapkan mahasiswa ini bisa mengikuti dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
“Karena, semua tahapan akademik itu tidak ada yang enak. Sudah dipaksa, suruh bayar pula..!! Itu pun sama dirasakan saya dan semua yang mengikuti jenjang S1,S2 dan S3 pun merasakannya segala kepahitan yang ada. Jika itu kita terima legowo, maka semuanya itu akan menjadi ringan dan barokah,” ucap Amarullah.
Sementara, Prapti (24) satu dari mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini pun mengaku sangat senang setelah mengikuti kegiatan bermakna tersebut
” Perasaan saya tuh senang, karena kita jadi tahu arti dan tujuan dari ITTIBA itu yang sebenarnya. Awalnya saya gak tau sama sekali selama kuliah, tapi sekarang jadi tambah wawasan baru buat saya setelah mengikuti kegiatan ini,” ucapnya.
“Deg-degan juga mikirin Pre test, soalnya soalnya itu jumlahnya seratus. Jadi kepikiran juga sama saya mas,” pungkas Prapti.(Sam)