
Tangerang(Bantenkita) – Yayasan Difabel Mandiri Indonesia (YDMI) terus bersinergi dan berkolaborasi erat dengan Pusat Rehabilitasi Yakkum (PRY) terus menggeliat dalam membangun monumental menuju kesetaraan dan inklusivitas.
Momen hangat ini pun tertuang dalam sebuah Focus Grup Diskusi (FGD) dari berbagai lapisan masyarakat pada Jumat (15/03/2024) di Hotel Horison Grand Serpong, Tangerang.
Bertajuk “Perempuan Pekerja: Penjaringan Aspirasi Perempuan Penyandang Disabilitas dan ODDP”, acara ini menjadi saksi bisu atas sebuah langkah monumental menuju kesetaraan dan inklusivitas.
“Hadirnya berbagai Organisasi Disabilitas, individu, dan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah dari seluruh Kota Tangerang, membuktikan bahwa saat ini, lebih dari sebelumnya, kita sedang berada di ambang perubahan. Dari perwakilan Gerkatin, Pertuni/Fortuner, NPC Kota Tangerang dan Provinsi Banten, hingga Keluarga Disabilitas dari Kelurahan Sukasari dan Karawaci Baru, setiap suara penting dan mendesak untuk didengar,” ucap M.syakur Programe Manager Dignity Inklusi-YDMI saat diwawancarai awak media di lokasi.
Dengan tujuan mulia untuk menjaring aspirasi dari masyarakat, baik dari tingkat kelurahan hingga kota. Giat ini pun membahas seputar isu keperempuanan dan disabilitas, serta memastikan bahwa RPJMN 2024-2029 mengintegrasikan pendekatan berperspektif GEDSI, FGD ini menandai titik balik yang signifikan.
“Para peserta memiliki antusiasme yang tak terbendung, di sini mereka membagikan pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi. Khususnya dalam memperoleh pekerjaan dan akomodasi yang layak,” ungkapnya.
” Kisah inspiratif datang dari seorang perempuan penyandang disabilitas fisik yang berhasil lolos CPNS di Dinas P3AP2KB Kota Tangerang, dan seorang penyandang bipolar yang kini bekerja di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang. “Cerita-cerita ini tidak hanya memberikan harapan tetapi juga menegaskan bahwa perubahan adalah mungkin,” kata Syakur.
Namun, tantangan tetap ada. Tidak semua pemberi kerja memiliki pemahaman yang memadai tentang aksesibilitas dan kebutuhan khusus penyandang disabilitas.
“Oleh karena itu, hasil diskusi ini tidak hanya akan disampaikan ke OPD-OPD terkait di Kota Tangerang tetapi juga akan menjadi bahan penting dalam Munas perempuan untuk perencanaan pembangunan 2025 – 2029,” ujarnya.
Dengan FGD ini, YDMI menargetkan Kesetaraan kesempatan bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, dalam mendapatkan pekerjaan dan berpartisipasi dalam pembangunan.
Kedua pemenuhan akomodasi yang layak bagi penyandang disabilitas, baik di tempat kerja maupun di ruang publik.
Ketiga Transformasi stigma dari negatif menjadi positif, menegaskan bahwa perempuan penyandang disabilitas mampu bersaing dan bekerja sama seperti lainnya.
” Mari kita bersama-sama mendukung perubahan ini. Kota Tangerang memiliki kesempatan emas untuk menjadi pelopor dalam mewujudkan pelayanan yang lebih baik dan pembangunan sosial yang inklusif bagi penyandang disabilitas. Bersama, kita dapat mempercepat kemajuan dan merayakan setiap individu, memastikan tidak ada yang tertinggal,” ungkap Syakur.
” Selamat Hari Perempuan Internasional – Mendukung Perempuan, Mempercepat Kemajuan. Mari kita bersatu, membangun masa depan yang lebih adil dan inklusif untuk semua,” tandasnya. (Sam)