Tangsel(Bantenkita)- Kolaborasi antara institusi pendidikan dan dunia industri kini semakin menjadi kebutuhan utama, seiring dengan tuntutan perkembangan teknologi dan kompleksitas proyek konstruksi modern. Salah satu contoh konkret dari kerjasama ini adalah sinergi antara PT Jaya CM, perusahaan konsultan manajemen konstruksi terkemuka, dan Program Studi Arsitektur Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) dalam proyek pengembangan apartemen di Jombang, Tangerang Selatan.
Proyek ini mengintegrasikan penggunaan teknologi Building Information Modeling (BIM), yang menawarkan solusi holistik dalam perencanaan, monitoring, serta pelaksanaan proyek konstruksi. Dengan BIM, koordinasi lintas disiplin dapat dilakukan secara digital dalam satu platform, mengatasi kendala yang kerap muncul dalam penggunaan model 2D dan 3D konvensional.
Dalam kolaborasi ini, PT Jaya CM dan Program Studi Arsitektur UPJ secara komprehensif menerapkan teknologi BIM, mulai dari proses pemodelan hingga deteksi konflik desain (clash detection). Beberapa perangkat lunak utama yang digunakan dalam proyek ini adalah Autodesk Revit, yang memfasilitasi perancangan model 3D bangunan dengan presisi tinggi, dan Navisworks, yang memungkinkan deteksi potensi benturan antar elemen desain untuk mencegah masalah di lapangan.
Tahap awal penerapan BIM dimulai dengan penyusunan BIM Execution Plan (BEP), sebuah dokumen panduan yang menjadi dasar kerja seluruh tim proyek. Diskusi intensif antara tim dari PT Jaya CM dan para akademisi dari UPJ dilakukan untuk memastikan visi dan pemahaman teknis yang selaras.
Mahasiswa UPJ, seperti Nabatah Herindra, Rizki Agus Setiawan, dan Bianca Xavier Bastian, terlibat aktif dalam berbagai tahapan, mulai dari pemodelan hingga clash detection. Melalui keterlibatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar menerapkan teori yang telah dipelajari, tetapi juga mendapatkan pengalaman nyata di lapangan, yang sangat penting untuk karier mereka di industri konstruksi. Proses ini sekaligus menjadi laboratorium hidup atau “living lab” bagi mahasiswa, di mana mereka dapat melihat langsung bagaimana teknologi seperti BIM dapat digunakan untuk menyelesaikan tantangan-tantangan proyek konstruksi yang dinamis.
Melalui penerapan teknologi BIM, PT Jaya CM dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi koordinasi proyek, mengurangi risiko kesalahan selama proses konstruksi. Bagi mahasiswa UPJ, kolaborasi ini tidak hanya memperkaya pembelajaran mereka, tetapi juga menjadi langkah penting dalam mempersiapkan mereka menghadapi dunia kerja yang semakin digital dan kompleks.
Melania Pandiangan, dosen Program Studi Arsitektur UPJ, menyatakan, pengalaman langsung dalam proyek ini memberikan wawasan penting bagi mahasiswa, memperkuat kompetensi mereka dalam penggunaan teknologi yang berkembang pesat di industri konstruksi. “Hal ini juga mendukung visi UPJ dalam mencetak lulusan yang siap bersaing di era global,” ujarnya.
Selain itu, Arif dari PT Jaya CM menambahkan, kolaborasi ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam hal penggunaan teknologi BIM untuk meningkatkan efisiensi proyek. “Kami juga mendapat masukan baru dari para mahasiswa yang terlibat, yang memberikan perspektif segar dalam mengatasi berbagai tantangan proyek,” kata dia.
Proyek apartemen Jombang ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengasah keterampilan teknis mahasiswa, tetapi juga membuka pintu bagi inovasi dalam industri konstruksi. Dengan teknologi BIM, kesalahan yang mungkin timbul di lapangan dapat diminimalkan sejak tahap perencanaan. Proses deteksi konflik antar elemen desain memungkinkan masalah potensial teridentifikasi lebih awal, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil akhir proyek.
Kolaborasi seperti ini menjadi krusial dalam menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya menguasai teori akademis, tetapi juga mampu menerapkan keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan di lapangan. Dengan demikian, mahasiswa UPJ memiliki kesempatan untuk berkontribusi langsung dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, sambil memperoleh pengalaman berharga yang akan mendukung karier mereka di masa mendatang.
Sinergi antara PT Jaya CM dan Program Studi Arsitektur UPJ dalam proyek apartemen Jombang menjadi contoh bagaimana integrasi antara dunia pendidikan dan industri dapat mendorong inovasi dan efisiensi di sektor konstruksi.
Teknologi BIM telah terbukti menjadi solusi efektif dalam menghadapi kompleksitas proyek modern, dan kolaborasi ini menunjukkan potensi besar dalam mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten, sekaligus menciptakan proyek-proyek konstruksi yang berkualitas dan efisien.
Dengan semakin majunya teknologi di dunia konstruksi, kerjasama seperti ini diharapkan dapat terus berkembang, memperkuat hubungan antara akademisi dan industri, serta menghadirkan solusi-solusi inovatif yang dapat menjawab tantangan di masa depan.(dtya)