
Tangerang(Bantenkita)- Tingginya curah hujan yang terjadi pada Jumat (26/01/2024) tadi malam menyebabkan sejumlah rumah warga di wilayah RT.002/RW001 Kelurahan tanah Tinggi Tangerang terendam banjir.
Aliran drainase yang tersendat akibat bekas adanya proyek pembangunan Jembatan Batuceper menjadi penyebab genangan air di wilayah tersebut. Kondisi ini terjadi lantaran saluran drainase langsung ke kali Mookervart terkendala.
Merespon keluhan warga setempat, Anggota DPRD lKota Tangerang, Andri S Permana pun berkoordinasi dengan dinas PUPR Kota Tangerang meninjau langsung ke area tersebut.
” Hari ini saya bersama warga sini berterimakasih dan mengapresiasi atas respon cepatnya Dinas PUPR Kota Tangerang yang telah membantu untuk mengatasi permasalahan warga yang tergenang banjir akibat tingginya curah hujan tadi malam. Saya koordinasi pak Kabid Dodi, beliau pun menerjunkan anggotanya untuk mengatasi permasalahan drainase di sini,” ucap Andri.
Sekjen DPD PDIP Kota Tangerang ini mengatakan, dampak genangan ini sejatinya itu bukan permasalahan yang baru, Ia sebelumnya sudah pernah membahasnya dengan DPUPR yakni ada beberapa opsi cara mengantisipasi terkait problem genangan yang berada di wilayah RW 001 Tanah Tinggi ini.
“Menurut saya ini adalah kesempatan yang paling pas untuk berkoordinasi pak PJ Walikota Tangerang dengan Provinsi dengan kementerian pasti lebih baik. Jadi saya optimis untuk permasalahan di wilayah sini akan tertanggulangi,” ungkapnya.
Andri menyebut sejatinya pembangunan jembatan Batuceper itu pun turut mengatasi permasalahan kepadatan lalu-lintas yang ada di kota Tangerang.
“Jadi dampak positifnya juga ada, terkait dari ekses dampak dari proyek pembangunan ini dapat kita minimalisir,” kata Andri.
” Hari ini saya dan percaya pak PJ pasti bisa berkomunikasi dengan temen temen yang ada di Kementerian PUPR Provins. Bahwa pasca pengerjaan proyek normalisasi dan revitalisasi di wilayah proyek tersebut pasti bisa lebih cepat teratasi,” ucapnya.
Sementara, Ketua RW 001/001 Yusuf menceritakan sebelum adanya pembangunan proyek jembatan yang dikelola oleh BUKAKA di wilayah itu tidak pernah terjadi genangan. Namun, semenjak berjalannya proyek pembangunan revitalisasi jembatan Batuceper. Aliran drainase warga pun menjadi tersendat dan menyebabkan genangan air hujan dan memasuki beberapa rumah warga.
” Sudah empat kali kejadian kaya gini, kami pun maklum dengan adanya proyek tersebut menggunakan alat berat dan menyebabkan saluran langsung ke kali itu tersendat. Tapi kalau terus terusan seperti ini, pemukiman kami akan terendam banjir terus. Jika tidak ada perbaikan saluran buang ke kali langsung,” kata dia.
” Sebelumnya saya bersama warga sudah berkoordinasi dan duduk bareng sama Bukaka. Kita mengerti, karena proyek tersebut masih berjalan. Tapi sekarang, proyek itu sudah selesai. Dan kami pun berharap saluran buangan air langsung ke kali pun dibuat seperti dulu lagi,” harap Yusuf.
Sampai berita ini diterbitkan, kondisi drainase di pemukiman sudah berjalan normal. Namun, harapan warga kepada pemerintah untuk dirapihkan kembali saluran drainase langsung ke kali Mokervart sangatlah diharapkan. Itu semua demi mencegah berbagai macam penyakit yang muncul, akibat timbulnya genangan berkelanjutan.(Samfiqih)