
Kota Tangerang, (BantenKita) – Bulan Juni tahun 2024 akan bertepatan dengan bulan Zulhijjah 1445 H. Pada bulan Zulhijjah inilah muslim akan memperingati Idul Adha pada Tanggal 17 Juni besok atau lebaran haji.
Sudah pasti, momen istimewa ini menjadi tradisi banyak orang bakar bakar daging gratis dari para panitia masjid.
Dan biasanya, pada momen ini pun sejumlah harga pangan di pasaran mengalami kenaikan yang signifikan di seluruh pasar yang ada di Indonesia.
Namun, pada lebaran haji tahun 2024 ini harga komoditi pangan di sejumlah pasar yang ada di Kota Tangerang masih terbilang aman dan stabil.
Direktur Utama PD Pasar Kota Tangerang, Titin Mulyati menjelaskan bahwa harga komoditi pangan di sejumlah pasar yang ada di Kota Tangerang tetap stabil dan terbilang aman menjelang Hari Raya Idul Adha besok.
” Sebelumnya saya sudah memantau komoditi pangan di sejumlah pasar yang ada. Dimana, untuk harga daging Sapi 140 ribu/kilo gram, beras medium 13 ribu/liter dan yang premiumnya 14 ribu/liter. Sedangkan untuk harga Minyak Kita 15.000-16.500/liter. dan minyak curah 17 perkilo, telur ayam broiler 29.000/kg, Daging Ayam 40-45 ribu perkilo gram. Tapi cuma harga cabai rawit merah dan hijau yang masih mengalami fluktuatif dan di kisaran harga 45000-60.000 perkilonya,” ungkap Titin saat dikonfirmasi Bantenkita.com pada Senin (3/06/2024) di ruang kerjanya.
” Harga gara itu sesuai data kami ninjau langsung ke pasar pasar kemarin. Memang, cuma cabai yang masih mengalami peningkatan harga. Menurut laporan dari para pedagang, cuaca ekstrim yang saat ini terjadi menjadi penyebab kenaikan harga cabai rawit,” ungkapnya.
Titin menyebut untuk setiap momen Hari Raya Idul Adha komoditi pangan di kota Tangerang selalu stabil dan tidak pernah mengalami kenaikan harga. Berbeda dalam hari Hari Raya Idul Fitri, harga pangan di seluruh pasar sudah pasti mengalami kenaikan harga.
” Biasanya kalau kenaikan harga pangan itu hanya terjadi pada hari Raya Idul Fitri saja. Sedangkan, kalau untuk Lebaran Haji (Idul Adha) itu harga pangan selalu stabil dan masih terbilang aman,” ucap Titin.
” Kalau hari raya Idul Fitri kenaikan itu banyak faktornya, karena para pedagang juga pasti banyak yang pulang kampung. Alhasil, harga harga dagangannya pun dinaikan. Tapi kalau untuk Idul Adha, banyak warga yang membeli daging saja. Dan itu pun biasanya mereka langsung beli ke peternak langsung dan jarang yang membeli daging di pasar,” tandasnya. (Sam)
BalasTeruskanTambahkan reaksi |